Bandara Palu Dapat Beroperasi Normal

:


Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 3 Oktober 2018 | 19:02 WIB - Redaktur: Juli - 285


Jakarta, InfoPublik - AirNav Indonesia menyatakan, peralatan navigasi di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu sudah dapat beroperasi normal. 

"Tim teknik AirNav Indonesia yang diturunkan ke Palu yang dalam dua hari berhasil memulihkan fasilitas navigasi (DVOR/DME), dan selanjutnya dilakukan ground test dengan mendatangkan alat uji PIR (portable ILS/DVOR receiver) dari Balikpapan dengan hasil akurat sesuai standard," jelas Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait, Selasa (2/10).

Selain itu, tim teknik juga menaikkan jangkauan (coverage) alat komunikasi ground to air (VHF) sampai di atas 40 NM dan memulihkan jaringan komunikasi untuk koordinasi antara Palu dan MATSC (AirNav Cabang Makassar).

"Lampu di runway juga telah menyala, sehingga layanan navigasi penerbangan di Palu kembali menjadi IFR (Instrumen Flight Rules) dan bandara dapat dioperasikan hingga malam hari," ungkapnya. 

Oleh karena itu, Airnav Indonesia menerbitkan NOTAM no H0913/18 yang menyatakan, Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu telah siap beroperasi dari Pukul 06.00 WITA hingga Pukul 22.00 WITA. Sedangkan untuk penerbangan emergency, SAR dan kemanusiaan, Bandara dibuka 24 jam.

Seluruh peralatan ini, lanjut Yohanes, kelistrikannya didukung genset. Karenanya AirNav sangat membutuhkan kepastian pasokan bahan bakar untuk dapat terus melayani bandara Mutiara Palu selama 24 jam.

Sementara itu, menurut GM Airnav Makassar, Novy Pantaryanto menyatakan, bsecara umum pelayanan navigasi berjalan dengan baik.

"Kapasitas bandara Palu ditetapkan sebanyak 9 slot penerbangan/jam, dan dikelola langsung oleh unit ATFM (Air Traffic Flow Management) dan crisis center AirNav Makassar yang bekerja 24 jam," ungkap Novy. 

Namun, kata dia, pada kondisi tanggap darurat ini, ada kesepakatan empat slot di peruntukan untuk penerbangan militer, 4 slot untuk penerbangan sipil, dan 1 slot safety margin.

Selain slot di atas, AirNav juga mengelola slot untuk penerbangan helikopter yang di parkir di areal rumput depan tower sebanyak delapan pesawat.

"Pengaturan parkir pesawat sangat lancar dikarenakan koordinasi sangat baik, terutama didukung tim AMC UPBU Bandara dan perbantuan dari AP1 Bandara Hasanuddin. Selain itu, terdapat pembatasan akses untuk mengamankan wilayah airside dari pengungsi, dan orang-orang yang tidak berkepentingan," imbuhnya.