Kemenperin Pacu Ekspor Industri Manufaktur

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 27 September 2018 | 21:03 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 420


Kemenperin Pacu Ekspor Industri Manufaktur

Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong industri dalam negeri agar semakin meningkatkan nilai tambah dari bahan baku yang diimpor untuk menumbuhkan perekonomian nasional.

“Kita masih impor kapas dari Amerika Serikat, tetapi kita kembalikan ke sana lagi dengan produk jadi garmen. Itu yang lebih baik,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai menjadi pembicara pada The 6th US-Indonesia Investment Summit 2018 di Jakarta, Kamis (27/9).

Pihaknya juga tengah memacu peningkatan ekspor produk manufaktur nasional ke Amerika Serikat, yang antara lain meliputi komoditas pakaian, tekstil, dan sepatu.

“Kami ikut mengakselerasi penyelesaian perundingan kerja sama bilateral yang komprehensif,” ujarnya.

Salah satu yang ingin disepakati dengan Amerika Serikat, yakni tarif bea masuk untuk ketiga komoditas manufaktur Indonesia tersebut bisa dihapuskan atau nol persen.

“Kami meyakini, langkah menggenjot ekspor ini, tentu akan mendongkrak produktivitas dan penyerapan tenaga kerja industri,” imbuhnya.

Berdasarkan data Kemenperin, neraca perdagangan RI dengan AS mengalami surplus pada dua tahun terakhir. Pada 2016, surplus sekitar USD8,47 miliar, sedangkan di 2017 surplus sebesar USD9,44 miliar. Sementara itu, total nilai ekspor nonmigas RI ke AS mencapai USD15,68 miliar pada 2016 dan naik di tahun 2017 menjadi USD17,14 miliar.

Di samping itu, pihaknya aktif mengajak pelaku industri AS agar melakukan ekspansi dan investasi baru di Indonesia.

“Selama ini mereka banyak investasi di sektor industri ekstraktif. Nah, kali ini, kami mendorong di sektor yang siap memasuki era industri 4.0 atau digital economy,” jelasnya.