Sragen Kejar Luas Tanam Padi Saat Kemarau

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 26 September 2018 | 13:44 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dalam dua bulan terakhir ini nyaris mengalami stagnasi tambah tanam padi sawah karena sudah tutup tanam. Sehingga perlu terobosan untuk mencari potensi yang bisa ditanam di saat kemarau.

“Pola tanam padi serempak yang sudah teratur ini sudah berlangsung  beberapa tahun terakhir, menjadikan dua bulan terakhir nyaris tidak ada lahan sawah ditanami padi, semua sawah dalam posisi tanaman padi sudah tertanam (standing crop),” ujar Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi yang juga sebagai Penanggung Jawab Program Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale) wilayah Jawa Tengah di Sragen, Rabu (26/9).

Kendati demikian, Suwandi menyebutkan hal yang menarik di saat musim kemarau ini dan sudah tutup tanam padi sawah, Sragen masih ada potensi lahan untuk ditanam padi gogo dan tumpangsari. 

“Ini buktinya kerja keras semua pihak mengejar minggu ini akan tanam hampir 5.200 hektare,” sebutnya.

Sementara Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, sekaligus Penanggung jawab Upsus Sragen Devi Setiabakti mengatakan, Tim Program Upsus bergerak cepat mencari lahan yang siap ditanami padi pola Tumpang Sari (Turiman) dan Padi Gogo di lahan sawah (gowah).

Kegiatan Turiman dan Gowah luas 5.200 hektare ini merupakan terobosan baru mengejar tanam, yang penting dengan sedikit air saja langsung bisa ditanam.

“Ini dilakukan guna mengatasi stagnasi tanam padi di Sragen saat tutup tanam,” ujarnya.

Menurutnya, kedua kegiatan ini mendongkrak peningkatan luas tambah tanam (LTT) dengan memanfaatkan lahan pada kondisi kekurangan air dengan benih padi varietas tahan kekeringan. Kabupaten Sragen mendapat alokasi 500 ha Turiman dan 4.700 ha padi gogo sawah.

“Kondisi saat ini di lapangan sebagian besar sudah siap tanam karena sudah turun hujan, benihnya sudah dikirim. Ini para petani kejar tanam sehingga dapat meningkatkan LTT September 2018,” jelas Devi.

Diharapkan dalam lima hari terakhir, lanjut Devi, pada September ini tercapai pelaksanaan turiman dan padi gogo sawah. Ini  optimis bisa dicapai karena para petani sudah menyiapkan pupuk organik untuk kegiatan turiman dan padi gogo sawah.

“Para petani di Desa Ngargotirto Kecamatan Sumberlawang, Sragen siap melaksanakan program ini dan meminta dibantu sumur pompa. Petani ini juga bantuan asuransi untuk penanaman di musim kering,” pungkas Devi.