Gaungkan Ekonomi Kreatif Bekraf dan Kemlu Gelar WCCE di Bali

:


Oleh Untung S, Selasa, 25 September 2018 | 21:32 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Guna makin mempopulerkan industri kreatif Indonesia agar lebih mendunia, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri akan menggelar The World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, pada 6-8 November 2018 mendatang.

“Sedikitnya akan ada 50 lebih negara di seluruh dunia ikut berpartisipasi. Ini karena ternyata tidak semua negara itu merangkul kreatif ekonomi, banyak yang lebih terbelakang dari kita, bahkan ada yang belum mmiliki lembaga kreatif ekonomi,” kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dalam jumpa pers WCCE, di KA UM Jakarta, Selasa (25/9).

Ia mengungkapkan forum ini akan dihadiri sedikitnya 1.000 peserta dari 50 negara yang terdiri atas perwakilan dari pemerintah, pengusaha, think tank, komunitas, organisasi internasional, media, dan ahli di bidang ekonomi kreatif.

Mengusung tema “Inclusively Creative”, Forum ini akan membahas empat isu utama yaitu kohesi sosial, regulasi, pemasaran, ekosistem, dan pembiayaan industri kreatif. Dengan harapan dapat membuka jejaring antar pelaku ekonomi kreatif global sekaligus menghasilkan berbagai masukan untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif sebagai lokomotif perekonomian global. 

Triawan Munaf berharap WCCE dapat memperkuat posisi ekonomi kreatif sebagai katalisator untuk komunikasi dan pemahaman yang dapat menjembatani hubungan ekonomi dan budaya, dengan memberikan kesempatan yang sama untuk semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, latar belakang, dan lokasi geografis.

Hal yang sama disampaikan Deputi Antar Lembaga dan Wilayah Bekraf, Endah Sulistianti menuturkan sejumlah tokoh internasional dan nasional telah menyatakan konfirmasinya untuk tampil di WCCE, antara lain Presiden China Film Corporation Le Kexi (Tiongkok), penulis buku Orange Economy Felipe Buitrago Restrepo (Kolombia), Wakil Presiden LEGO Peter Trilingsgraad (Denmark), CEO BAP Production Bolanle Austen-Peters (Nigeria), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, CEO Buka Lapak Achmad Zaky, dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya.

"Di konferensi ini kita ingin tunjukkan bahwa ekonomi kreatif di Indonesia telah berkontribusi besar terhadap perekonomian, terminologi ekonomi kreatif adalah solusi baru untuk meningkatkan kesejahteraan dunia," kata Endah Sulistianti.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir dalam kesempatan yang sama mengatakan keterlibatan Kementerian Luar Negeri dalam penyelenggaraan WCCE merupakan bentuk komitmen konkret dalam mendukung diplomasi ekonomi Indonesia.

“Kemlu telah terlibat sejak The 1st Preparatory Meeting WCCE tahun 2017 yang dilanjutkan dengan The 2nd Preparatory Meeting of WCCE tahun 2018. Kemlu yang menginisiasi Friends of Creative Economy (FCE),” kata Fachir.

FCE merupakan kumpulan stakeholders ekonomi kreatif, khususnya negara dan organisasi internasional yang akan bersama merumuskan outcome document WCCE, dan juga mendorong awareness isu ekonomi kreatif di tingkat global.

Selain konferensi, berbagai kegiatan yang dilaksanakan di antaranya pembahasan perjanjian kerja sama dan Bali Declaration yang diharapkan dapat menggerakkan konsep visi ekonomi kreatif dunia di masa mendatang, terutama dalam upaya menjawab permasalahan ketimpangan ekonomi dan kesejahteraan.

Terdapat juga Creative Village yang menampilkan lebih dari 40 booth kreatif unggulan baik dari dalam negeri maupun mancanegara, dan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif untuk dapat mempresentasikan produknya dan menjalin jejaring antar pelaku ekonomi kreatif maupun pemangku kepentingan dari berbagai negara.