Soetta, Bandara Paling Terkoneksi Kedua di Asia Pasifik Versi OAG

:


Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 20 September 2018 | 20:14 WIB - Redaktur: Juli - 514


Jakarta, InfoPublik - Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dinobatkan sebagai bandara dengan koneksi rasio penerbangan terjadwal paling banyak, atau paling terkoneksi kedua di Asia Pasifik dan terkoneksi ke-10 dunia mengalahkan bandara besar seperti Incheon Korea, KLIA Malaysia, dan Bandara Hongkong.

Hal itu berdasarkan laporan Megahubs International Index 2018 The World’s Most Internationally Connected Airports yang dikeluarkan lembaga air travel intelligence asal Inggris, OAG. 

Dalam laporan tersebut, Bandara Internasional Soekarno-Hatta mendapatkan nilai indeks konektivitas 249, atau hanya terpaut 4 poin dari Bandara Internasional Changi, Singapura yang memiliki nilai indeks 253. 

Adapun dalam proses penentuan nilai indeks tersebut, OAG menghitung total kemungkinan konektivitas bandara untuk penerbangan datang dan keluar dalam masa jendela waktu 6 jam. 

Adapun kriteria penentuan konektivitas di antaranya adalah, penerbangan internasional menuju maupun dari bandara tersebut (single international connections), dan penerbangan internasional yang termasuk domestik ke internasional, internasional ke domestik, maupun international ke internasional.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengemukakan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk di Indonesia, dengan jumlah pergerakan pada 2017 mencapai lebih dari 63 juta penumpang per tahun, atau berada di posisi bandara tersibuk ke-17 di dunia.

"Dengan estimasi penumpang pada 2018 yang akan mencapai 68 juta penumpang, Bandara Internasional Soekarno-Hatta terus melakukan pembangunan infrastruktur, dalam rangka peningkatan kapasitas pesawat dan juga penumpang, seperti di antaranya pembangunan east cross taxiway, dan runway ketiga yang diestimasikan dapat menambah pergerakan pesawat di bandara tersebut dari sebelumnya 81 menjadi 115 pesawat per jam," ujarnya. 

Untuk peningkatan kapasitas pelayanan penumpang, lanjut Awaluddin, perseroan akan melakukan revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2, serta pembangunan Terminal 4, dimana nantinya kapasitas Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat melayani hingga 100 juta penumpang per tahunnya. 

Adapun total nilai capex untuk pengembangan fasilitas dan infrastruktur di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 2018 mencapai hampir Rp12 Triliun.

"Melalui pengembangan infrastruktur, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat semakin bersaing untuk menjadi bandara kebanggaan bangsa dan ikut menopang pertumbuhan pariwisata dan perekonomian Indonesia," kata Awaluddin.