Siapkan Lompatan Indonesia Jadi Negara Maju Ekonomi Digital

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 18 September 2018 | 14:24 WIB - Redaktur: Juli - 349


Bandung, InfoPublik – Pergeseran dalam geliat perekonomian dunia mendorong Pemerintah Indonesia menerapkan berbagai terobosan untuk melakukan lompatan agar kompetitif dengan negara-negara lain di dunia. Bahkan pemerintah menargetkan menuju jajaran lima besar ekonomi dunia.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, untuk pertama kali dalam sejarah, Kominfo harus banyak ikut terlibat dalam merumuskan regulasi, memfasilitasi, mengakselerasi, memetakan isu, sampai menyusun strategi ekonomi.

"Semua itu karena ada unsur digital, ada unsur teknologi informasi dan komunikasi, dalam setiap model bisnis baru ekonomi,” kata Rudiantara saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis ke-61 Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/9).

Menurut Rudiantara, optimasi teknologi informasi dan komunikasi serta pengembangan ekosistem ekonomi digital adalah kunci untuk mewujudkan ekonomi bangsa menuju jajaran lima besar ekonomi dunia.

“Pengalaman perusahaan rintisan atau startup yang menyandang predikat unicorn seperti Go-jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka menunjukkan TIK menjadi roket pendorong utama sebuah lompatan katak (leap frog) dari titik nol, melewati banyak tahap sekaligus, untuk mencapai titik pencapaian yang lebih jauh daripada yang bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan konvensional lainnya,” jelasnya di hadapan 700 lebih civitas akademik Universitas Padjadjaran.

Lompatan katak dalam pandangan Rudiantara harus dilakukan agar Indonesia bisa setara dengan negara-negara yang maju sektor ekonomi perdagangannya.

"Kita juga sempat ikut terbawa mengembangkan budaya dagang. Namun kini, pamor pusat belanja fisik cenderung menurun. Belum terlalu terperosok ke dalamnya untuk segera melakukan leap frog dengan berkonsentrasi mengembangkan e-commerce dan ekonomi digital, seperti telah dirintis oleh para unicorn,” papar Rudiantara.

Namun, menurut Rudiantara tidak semudah membalik telapak tangan untuk mencapai semua itu. Tahun lalu, pada Dies Natalis Universitas Padjadjaran yang ke-60, Presiden Jokowi menyampaikan concern tentang SDM  yang berketerampilan digital.

Penekanan Presiden saat itu lanjut Menkominfo, adalah harus mengantisipasi, menghadapi perubahan digital yang begitu cepat. Oleh karena itu, dia mengajak civitas akademik untuk berani berubah.

“Kenapa tidak kita berani mengubah fakultas ekonomi jadi misalnya fakultas atau jurusan manajemen logistik, manajemen retail, toko online atau online store. Dunia sudah berubah. Ini yang harus kita antisipasi. Kalau tidak, mustahil kita bisa memenangi kompetisi dengan negara lain,” kata Rudiantara yang juga menjadi Ketua Majelis Wali Amanah Universitas Padjadjaran.