Langkah Kementan Antisipasi Dampak Musim Kemarau

:


Oleh Juli, Senin, 17 September 2018 | 12:54 WIB - Redaktur: Juli - 445


Jakarta, InfoPublik - Untuk mengantisipasi dampak musim kemarau terhadap produktivitas pertanian, Kementerian Pertanian menjalankan langkah strategis.

Langkah tersebut antara lain dengan optimalisasi pemanfaatan lahan rawa dan lahan kering, penerapan teknologi pertanian melalui manajemen air dan tanam, penggunaan benih unggul, pembuatan lubang biopori dan sumur suntik.

Kementan juga menurunkan Tim Khusus Penanggulangan kekeringan dan pendampingan petani di lapangan. Tim ini diturunkan untuk berkoordinasi dengan pihak terkait seperti TNI, dan Kementerian PUPR yang bertanggung jawab atas bendungan dan irigasi, serta pemerintah daerah dalam pengawalan jadwal giling gilir.

Sementara itu pembuatan lubang biopori juga dilakukan Kementan untuk mengantisipasi banjir dengan membuat air hujan meresap ke dalam tanah, membuat tanah tidak cepat kehilangan air saat musim kemarau.

 

 

Adapun pembuatan sumur suntik sebagai teknologi alternatif sumber pengairan saat musim kemarau dilakukan terutama untuk sawah tadah hujan.

Dijelaskan, program pertanaman padi tidak hanya memanfaatkan lahan sawah, tapi juga mengoptimalkan lahan rawa dan kering sebagai Perluasan Areal Tanam Baru (PATB). Lahan rawa sebagai lahan suboptimal memiliki potensi luas 12,3 juta hektar (Ha), yang dimanfaatkan baru 4.5 juta Ha atau 36,8 persen.

Untuk lahan kering potensi luasnya mencapai 28,5 juta Ha. Pada 2018 Kementan menjalankan program menanam padi gogo di lahan kering seluas 1 juta Ha.

Selain itu memastikan pasokan air petani lancar di musim kemarau, upayanya dilakukan dengan mendistribusikan 3,897 unit pompa air ukuran kecil, 4,769 unit pompa air ukuran sedang, dan 1.381 unit ukuran besar, yang sudah dikontrak sebanyak 20.300 unit, dan yang sudah tersalur 16.411 unit. (Sumber Kementan)