Gandeng UGM, Kemenhub Bangun Rumah Untuk Korban Gempa Lombok

:


Oleh Dian Thenniarti, Minggu, 9 September 2018 | 07:37 WIB - Redaktur: Juli - 439


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM), membangun 50 unit tempat tinggal bagi para korban gempa dengan sistem hunian sementara menuju tetap (huntrap) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Nantinya 50 unit rumah tersebut akan ditempati oleh 50 kepala keluarga yang tinggal di sekitar Pelabuhan Pemenang, Lombok Utara yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu.

"Dari total 50 unit rumah yang dibangun, 25 unit di antaranya merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan 25 unit lainnya bantuan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, serta partisipasi bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dari stakeholder perhubungan laut, seperti  Indonesian National Shipowner Association (INSA), APTPI (Asosiasi Pengusaha Terminal Petikemas Indonesia), WIMA (Women In Maritime) Indonesia, serta insan Perhubungan Laut dan juga para stakeholder perkeretaapian," jelas Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Agus Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Lombok, Sabtu (8/9).

Lebih lanjut Dirjen Agus menjelaskan, rumah yang didesain oleh FT UGM ini dibangun dengan luas 18 meter persegi (3 x 6 m) dan sifatnya temporer yang kemudian nantinya bisa dijadikan rumah permanen yang lebih luas lagi.

"Konsepnya memang dimulai sebagai hunian sementara yang dapat dibangun cepat, relatif murah dan mudah, selanjutnya tumbuh menjadi hunian tetap secara bertahap sesuai dengan kemampuan penghuni," jelasnya.

Berdasarkan laporan yang diterima dari Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Pemenang, dari 25 unit rumah bantuan Ditjen Perhubungan Laut, hingga Sabtu (8/9) ini, sebanyak 10 unit rumah sudah selesai, dan sisanya masih berlangsung pembangunannya karena adanya kendala dan keterbatasan tukang, terutama tukang las.

Dirjen Agus berharap sisa pembangunan dapat berjalan lancar sesuai yang direncanakan serta dapat meringankan beban masyarakat Lombok yang terdampak gempa.

Sebagaimana diketahui, rumah yang dibangun dengan sistem huntrap ini menggunakan rangka baja yang lebih tahan gempa. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk membangun 1 (satu) unit rumah sebesar Rp16,5 juta untuk biaya rangka struktur, rangka atap, penutup atap berbahan baja/spandek, dan rangka dinding. Sedangkan untuk pengisi dinding memanfaatkan material bangunan lama yang kondisinya masih baik.