Pemerintah Kucurkan Rp985,8 M untuk Bencana Gempa Lombok

:


Oleh lsma, Jumat, 24 Agustus 2018 | 07:03 WIB - Redaktur: Juli - 513


Mataram, InfoPublik - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah telah mengucurkan dana Rp985,8 miliar untuk penanganan kedaruratan dan kemanusiaan akibat bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

"Jumlah tersebut terdiri dari Rp557,7 miliar disalurkan melalui BNPB dan Rp428,1 miliar melalui Kementerian/Lembaga," kata Sri Mulyani saat mengunjungi daerah terdampak bencana gempa bumi di Desa Jeringo Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, NTB, Kamis (23/8).

Menurutnya, Pemerintah akan membangun kembali atau melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi, agar kehidupan masyarakat Lombok dapat kembali normal dan kegiatan ekonomi masyarakat serta pemerintahan dapat bangkit kembali lebih cepat.

"Sejak terjadinya gempa, Pemerintah telah menyalurkan berbagai bantuan untuk kebutuhan dasar yang diperlukan masyarakat melalui belanja APBN 2018 yang dialokasikan pada beberapa kementerian/lembaga," ujarnya.

Menkeu memaparkan, Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) telah menyiapkan anggaran Rp1,1 triliun dalam Program Penanggulangan Bencana, yang oleh BNPB dapat digunakan sebagai sumber dana pertama untuk pemberian bantuan ke Lombok. Dari alokasi ini, telah dicairkan Rp557,7 miliar, antara lain untuk operasi dan logistik seperti makanan, family kit, sandang dan tenda.

Tahap pertama santunan untuk perbaikan 5.000 (lima ribu) rumah yang rusak berat, dengan besaran santunan Rp50 juta/rumah telah dicairkan. Tahap kedua santunan perbaikan 5.000 rumah rusak berat, dan kemudian rumah rusak ringan/sedang masih sedang disiapkan Pemerintah dalam hal ini Kemenkeu dan BNPB.

"Pemerintah terus melakukan pemeriksaan/verifikasi keseluruhan jumlah rumah yang rusak, sehingga dapat segera diberikan bantuan dan dibangun kembali," katanya.

Sri Mulyani mengungkapkan, kementerian/lembaga lain juga telah menyalurkan bantuan, total Rp428,1 miliar. Antara lain, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Rp230 miliar untuk bantuan guru, tenda darurat pembelajaran, peralatan mobile dan school kit.

Kemudian, Kementerian PUPR Rp176,2 miliar untuk memobilisasi bantuan berupa mobil tangki air, mobil sanitasi, dumptruck, toilet cabin, genset, dan tenda hunian darurat, Kementerian Sosial Rp12,6 miliar untuk bantuan logistik (sandang, pangan, tenda), santunan ahli waris, paket sembako dan pendirian dapur umum.

Adapula bantuan dari Kementerian Kesehatan Rp7,8 miliar untuk logistik kesehatan lingkungan, obat-obatan, logistik gizi, orthopedic set, tenda pos kesehatan, logistik persalinan, dan peralatan kesehatan lainnya, Kementerian ESDM Rp1,5 miliar untuk pembuatan sumur tanggap darurat di lokasi pengungsian.

"TNI dan Polri juga telah memobilisasi pasukan dan peralatan untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban," tuturnya.

Menkeu menjelaskan, dalam APBN 2018 untuk mengantisipasi kejadian bencana, telah disiapkan Cadangan Bencana Rp3,3 triliun, yang penggunaannya akan dikoordinasikan bersama BNPB.

BNPB telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk tambahan bantuan ke Lombok.

Proses penyediaan tambahan anggaran untuk menangani sejumlah kerusakan yang meliputi : rumah tinggal penduduk, sekolah, jalan, jembatan, gedung kantor pemerintah, pasar, dan sarana-prasarana sosial ekonomi lainya. Anggaran APBN 2018 disediakan untuk pelaksanaan rehabilitasi dan pembangunan kembali yang akan digunakan pada 2018 ini.

"Selain anggaran untuk BNPB Pemerintah masih memiliki kesempatan untuk merealokasi dan merevisi anggaran dari kementerian/lembaga untuk memberikan percepatan bantuan bantuan bagi masyarakat Lombok, sesuai kebutuhan dan sesuai sisa waktu yang cukup untuk pelaksanaan dan pencairan anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran 2018," pungkasnya.