Mentan Minta HAM PBB Selesaikan Masalah Kampanye Negatif Sawit Indonesia di Eropa

:


Oleh Baheramsyah, Senin, 9 April 2018 | 17:54 WIB - Redaktur: Juli - 682


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk membantu menyelesaikan masalah Komoditas ekspor minyak sawit atau crude palm oil (CPO) Indonesia yang mendapat sentimen negatif atau kampanye hitam (black campaign) di Uni Eropa.

"Kami sampaikan crude palm oil, kami minta tolong terkait negatif campaign (black campaign) di negara Eropa. Saya katakan kita punya standar sendiri dan kami tidak ingin didikte negara lain, kami adalah negara berdaulat dan tidak ingin didikte negara lain," kata Mentan saat menerima kunjungan dari pelopor khusus Dewan HAM PBB untuk hak atas pangan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (9/4).

Amran mengatakan pihaknya berdiskusi terkait kampanye hitam sawit agar pendekatannya tidak hanya terkait kerusakan hutan. Namun juga dari sisi para petani perkebunan sawit.

Menurut Amran pendekatan dari sisi komunitas petani perlu dilakukan. Sebab, bila dibiarkan para petani sawit tersebut mencari penghasilan lain dengan cara menebang hutan dan akhirnya menghasilkan kerusakan.

"Jadi kemudian dia katakan bagaimana dengan palm oil, saya katakan pendekatannya jangan saja deforestation, kerusakan hutan di lingkungan tapi lihat lagi dari sisi community, kesejahteraan petani," sambungnya.

Lebih lanjut Mentan mengatakan kalau harga CPO turun karena black campaign, petani, penjual, pedagang yang hidup di sana kurang lebih 30 juta orang. Nah 30 juta orang ini mencari pendapatan di lain tempat. Mereka babat hutan lagi, secara tidak langsung yang melakukan black campaign ini yang merusak lingkungan," ucapnya

Amran memaparkan keterlibatan masyarakat Indonesia dalam industri sawit tergolong besar, yakni 51 persen. Sedangkan sisanya adalah perusahaan.

"Dia tanya bagaimana keterlibatan masyarakat dan saya bilang 51 persen masyarakat Indonesia petani terlibat. Selebihnya adalah perusahaan," imbuhnya.

Maka dari itu, Mentan berharap pihak PBB dapat memperhatikan kampanye hitam sawit yang terjadi di Eropa. "Jangan orang hutan saja yang diperhatikan. Orang Eropa hanya melihat kerusakan hutan, namun tidak melihat manusia yang hidup di kebun sawit. Ini menyangkut hidup manusia, ada 30 juta orang hidupnya tergantung dari kelapa sawit," tutur Mentan.