Inkubasi Bisnis Teknologi Beri Nilai Tambah Bagi Pelaku Usaha

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 28 Februari 2018 | 21:55 WIB - Redaktur: Juli - 330


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) terus mendorong pengembangan produk atau bisnis dari Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) melalui Program Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT).

IBT ini merupakan proses inkubasi untuk mendukung pengembangan produk atau bisnis PPBT agar menjadi perusahaan yang profitable dan sustainable, sehingga memiliki dampak positif kepada masyarakat.

Program ini diwujudkan dalam bentuk instrumen kegiatan berupa pendanaan, pelatihan, dan asistensi bagi inkubator dan tenant (perusahaan pemula) yang dilaksanakan melalui sistem kompetisi/seleksi.

Menristekdikti Mohamad Nasir, saat Kick Off Inkubasi Bisnis Teknologi 2018 mengatakan, program inkubasi bisnis teknologi ini dapat memberikan nilai tambah bagi para pelaku bisnis.

“TBIC di Puspiptek ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya UMKM yang berada di sekitar Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Bogor. Jika tidak dimanfaatkan, maka masyarakat yang akan rugi,” ucapnya di Puspiptek Serpong, Rabu (28/2).

Disebutkan, perusahaan pemula yang sedang mengembangkan produksinya nantinya harus lolos uji sertifikasi untuk memenuhi standar sehingga bisa dikomersialkan ke industri.

“Misalnya produk pangan, apakah laboratoriumnya memenuhi standar Badan POM. Diukur Good Laboratory Practice-nya. Jika lolos, maka harus lolos juga di industri karena akan diukur Good Manufacture Practice. Demikian pula produk pertanian nanti akan diukur Good Agriculture Practice-nya. Jika sudah lolos dan mendapat sertifikasi nanti bisa masuk e-katalog untuk dipasarkan,” terangnya.

Ia menambahkan, keberlanjutan program IBT tidak lepas dari dukungan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang memfasilitasi proses inkubasi bisnis teknologi di Technology Bussines Incubation Center (TBIC) di Zona Bisnis Teknologi Puspiptek.

Sementara itu, Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengatakan sejak 2016 TBIC digunakan untuk mendukung program PPBT dalam menumbuhkembangkan wirausaha pemula berbasis teknologi.

Menurutnya, di 2016 ada 20 tenant yang menjadi peserta program inkubasi bisnis teknologi. Sebanyak 14 tenant dinyatakan lulus, dua diantaranya pada tahun ini menjadi perusahaan resident dan melanjutkan proses produksinya di Zona Bisnis Teknologi. Keduanya yaitu Java Sukses Abadi dan Nanotech Herbal Indonesia.

Selain itu, juga disampaikan ada 22 calon wirausaha pemula berbasis teknologi yang lulus seleksi program inkubasi bisnis teknologi tahun 2018. “Seluruh produk tenant yang lulus dinilai memiliki prospek bisnis yang potensial dan telah berada pada tingkat kesiapan teknologi minimal level 7,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Tangerang Benyamin Davnie mengatakan dengan adanya program ini potensi pengembangan UMKM di Kota Tangerang Selatan ke depan akan semakin besar.

“Yang semula bergantung pada sumber daya alam kini bergerak pada perekonomian berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,” pungkasnya.