Mentan Dorong Lulusan STTP Jadi Wirausaha Muda

:


Oleh Baheramsyah, Jumat, 1 Desember 2017 | 03:07 WIB - Redaktur: Juli - 516


Jakarta, InfoPublik – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mendorong lulusan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) se-Indonesia menjadi penyuluh sekaligus enterpreneur. Sehingga, lulusan STPP tak lagi sekadar berpikir menjadi penyuluh berstatus pegawai negeri sipil (PNS).

"Lulusan STPP adalah generasi muda pertanian yang memiliki potensi besar untuk memajukan pertanian. Jadi, selain menjadi penyuluh, harus bisa juga menjadi enterpreneur muda," ujarnya saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru dan dosen STPP se-Indonesia di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (30/11).

Dengan menjadi wirausaha, menurut Menteri Amran, maka bakal menghasilkan beragam produk pertanian bernilai ekonomis tinggi dan berdaya saing di pasar internasional. Sehingga, ekspor pangan Indonesia kian meningkat.

"Juga dapat mengubah pengetahuan petani dan terus berinovasi melahirkan inovasi teknologi atau terobosan memajukan pertanian. Ini sangat sejalan untuk menyukseskan kedaulatan pangan. Sehingga, Indonesia menjadi lumbung dunia tahun 2045," tambahnya.

Menteri Amran pun meminta kepada mahasiswa STPP fokus pada satu komoditas tertentu. Misalnya, ahli jagung, meneliti padi organik, hirpodopik, pascapanen dan olahan, serta lainnya.

"Caranya, mahasiswa harus digembleng fokus belajar 15 jam sehari mempelajari sesuai minatnya dan lima jam pelajaran umum. Sehingga, 20 jam dalam sehari untuk belajar dan praktik," saran jebolan Universitas Hasanuddin ini.

Dia pun meminta mahasiswa mencapai target yang dicanangkan. "Jika mahasiswa tidak sanggup capai target, ya, undur diri. Sehingga, tersisa yang betul-betul berprestasi dan siap terjun di dunia pertanian," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Momon Rusmono, menerangkan, kuliah umum untuk membekali mahasiswa STPP 2017/2018, agar memiliki wawasan pembangunan di sektor agraria.

Dia menambahkan, upaya menumbuhkan minat generasi muda terus dilakukan pihaknya. Satu di antaranya, mengubah paradigma tentang pertanian menjadi sektor menarik dan menjanjikan. Kemudian, menanamkan pentingnya kebutuhan pangan nasional. "Selain itu, generasi muda harus disiapkan menjadi pelaku usaha dan penentu kebijakan di bidang pertanian," sebutnya.

Untuk melakukan regenerasi petani, BPPSDMP melakukan upaya transformasi pendidikan. Pertama, penyiapan naskah akademik alih bentuk STPP menjadi politeknik. Kedua, pembukaan 10 program studi baru. Ketiga, penajaman dan penyelarasan kurikulum pendidikan tinggi vokasi pertanian untuk menghasilkan lulusan berkompeten dan berdaya saing.

"Kemudian, melalui program penumbuhan wirausaha muda pertanian. Program ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat, keterampilan, dan jiwa kewirausahaan generasi muda di sektor pertanian," tandas Momon.