KKP Optimis Tulung Agung Jadi Sentra Produksi Perikanan Budi Daya

:


Oleh Baheramsyah, Kamis, 26 Oktober 2017 | 14:06 WIB - Redaktur: Juli - 572


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB) menyalurkan bantuan program prioritas bagi pembudi daya ikan di Kabupaten Tulung-agung, Jawa Timur. Kegiatan penyerahan bantuan itu dipusatkan di kawasan minapolitan Desa Gondosuli, Kecamatan Gondang.

Bantuan program prioritas yang diserahkan dalam kegiatan itu berupa 2 paket mesin gerakan pakan mandiri (gerpari) untuk 2 kelompok, 7 paket bantuan sarana budi daya (7 kelompok), 5 ton pakan ikan gerpari (5 kelompok), 40 ribu benih gurami (2 kelompok), dan 5.000 benih lele beserta pakan 450 kg, probiotik, dan perlatan budi daya (1 kelompok).

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Jenderal KKP Rifky E Hardijanto, Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Slamet Soebjakto, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung Tatang Suhartono, Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Riama, serta Vice President of Public Relationship Bank Mandiri Riche Airleny Agnesia.

Sekretaris Jenderal KKP Rifky E Hardijanto mengatakan, berbagai bantuan tersebut ditujukan untuk peningkatan produksi, pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat pembudi daya, serta mendukung ketahanan pangan nasional.

Bantuan itu merupakan upaya dari KKP meningkatkan potensi perikanan budi daya di Kabupaten Tulung-agung yang begitu besar agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Dengan begitu, ia optimistis kawasan tersebut akan menjadi salah satu sentra utama perikanan budi daya.

“Kabupaten Tulungagung berhasil mengembangkan setidaknya empat komoditas utama ikan air tawar, yaitu lele, patin, gurami, dan berbagai jenis ikan hias,” ungkap Rifky dalam keterangan tertusli, Kamis (26/10).

Rifky menambahkan, khusus mesin pakan mandiri ditujukan untuk membantu masyarakat  pembudi daya ikan agar dapat menekan tingginya biaya produksi akibat mahalnya harga pakan yang menjadi komponen utama dalam struktur biaya budi daya.

Melalui bantuan mesin pakan mandiri diharapkan dapat menekan biaya produksi usaha budidaya 40-50 persen sehingga keuntungan pembudidaya juga dapat naik sebesar 40-50 persen. Pada budidaya lele misalnya, keuntungan naik dari Rp3.000/kg menjadi Rp4.500 – 5.000/kg.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung Tatang Suhartono menambahkan, setiap hari di Kawasan Minapolitan ini mampu diproduksi ikan lele sebanyak 12 ton. Ikan lele dari Kabupaten Tulungagung telah berhasil dipasarkan ke berbagai kota di Pulau Jawa, seperti Surabaya, Malang, kota – kota di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.

“Kami menyambut baik berbagai dukungan program prioritas dari KKP untuk mendukung pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Tulungagung. Dengan begitu kami berharap kegiatan perikanan budidaya di masyarakat semakin bergairah,” ujar Tatang.