Mentan: Luas Tanam yang Terkena Hama di Bawah Ambang Batas

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 5 September 2017 | 11:08 WIB - Redaktur: Juli - 266


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan luas tanaman yang diserang oleh hama di bawah ambang batas toleransi.

Disebutkan luas lahan sawah yang terserang hama hanya 64 ribu hektare (ha) atau 0,42 persen dari total lahan sawah nasional yang mencapai 13 juta (ha).

“Kenyataan di lapangan data se-Indonesia, serangan hanya 0,42 persen. Ambang batas untuk serangan hama 5 persen,” ujar Mentan pada Rapat Koordinasi Hama dan Penyakit Tanaman serta Dampak Perubahan Alam di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (4/9).

Berdasarkan data Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), luas serangan wereng batang cokelat (WBC) mencapai 6.741 ha dari total lahan sekitar 13 juta pada Januari-Agustus 2017. Rinciannya, sedang 4.716 ha dan berat 2.025 ha. Sekitar 1,6 ha di antaranya tidak menghasilkan atau puso.

“Wereng tidak menyerang semuanya. Untuk skala ringan, hama cuma merusak produksi sekitar 1 sampai 3 ton per hektare. Jumlah kasusnya jauh lebih besar. Sedangkan level menengah, kerusakan mencapai sekitar setengah dari total produksi normal. Ada yang berat, biasanya 25 persen. Ini jumlah kasusnya kecil,” jelas Amran.

Sementara itu terkait masalah kekeringan pada 2017, Amran menyebutkan total luas lahan terdampak sebesar 56.334 ha dan 18.516 di antaranya puso. Kondisi ini hampir empat kali lebih kecil dibanding tahun sebelumnya, yang saat itu kekeringan melanda 215.277 ha dan puso 48.850 ha. "Masalah tersebut dapat ditangani dengan baik, lantaran Kementan sudah mengupayakan pencegahan lebih dulu," ujarnya.

Amran mengungkapkan upaya-upaya yang dilakukan Kementan yakni dengan memperbanyak bantuan alat mesin pertanian (alsintan), pendampingan, program upaya khusus (Upsus), long storage, dan mempercepat masa tanam.

Selain itu lanjutnya, menambah luas tanam tani (LTT) hingga 700 ribuan ha, membangun embung, pompanisasi, serta perbaikan 3 juta ha irigasi. “Kebetulan kami kenal sektor hama dengan baik. Dahulu penelitian kami masalah tentang hama, jadi lebih tahu,” bebernya.

Tak hanya itu, Amran pun telah menginstruksikan agar Kementan bergerak lebih cepat, misalnya menggunakan e-catalog untuk pengadaan pestisida, sehingga bisa langsung menangani masalah hama.

“Kalau kabupaten tidak ada anggaran, langsung bantu, enggak usah surat-suratan, telepon ajudan saya,” katanya.