Menkominfo dan Menko Perekonomian, Temui CEO Alibaba

:


Oleh Juli, Rabu, 23 Agustus 2017 | 09:57 WIB - Redaktur: Juli - 248


Jakarta, InfoPublik - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, bersama Menteri Perekonomian Darmin Nasution bertemu CEO Alibaba Jack Ma, di Beijing usai pertemuan the 3rd High Level Economy Dialogue (HLED).

Pertemuan terbatas dengan Jack Ma ini merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden RI dengan Jack Ma di Hangzhou pada September 2016 lalu terkait usulan penunjukan Jack Ma sebagai anggota advisory kepada steering committee dari Roadmap E-commerce Indonesia.

Menteri Kominfo Rudiantara bersama Dubes RI mendampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution bertemu Jack Ma yang ditemani Angel Zhao, VP Alibaba Group, Selasa (22/8) seperti yang disampaikan dalam siaran pers Kemkominfo.

Setelah pertemuan Menteri Kominfo Rudiantara menyampaikan penjelasan pertemuan dengan Jack Ma ini menindaklanjuti dikeluarkannya Perpres Petajalan eCommerce. Pada saat ini secara resmi menyampaikan undangan secara resmi kepada Jack Ma untuk menjadi sebagai salah satu penasehat/advisor kepada Steering Committee yang menjalankan Petajalan eCommerce yang diketuai oleh Menko Perekonomian.

Menurut Rudiantara bahwa Jack Ma memberikan jawaban dia akan datang ke Indonesia bukan sebagai perusahaan Tiongkok, namun akan mengembangkan ekosistem agar UMKM, masyarakat sub urban & pedesaan, khususnya di dunia sedang berkembang bisa mendapat nilai tambah ekonomi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi.

Rudiantara membeberkan pertemuan dengan Jack Ma kemudian membahas pentingnya infrastruktur TIK yang memberikan akses ke seluruh lapisan masyarakat dan penjuru negara. Kemudian, infrastruktur TIK akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi masyarakat di pedesaan maupun UMKM dibanding masyarakat perkotaan karena masyarakat perkotaan sudah memiliki infrastruktur tradisional (supermarket, mall dll). Oleh karena itu infrastruktur TIK harus dijadikan proses "leap frog" bagi masyarakat pedesaan dan UMKM dalam aktivitas ekonomi baru.

Kemudian secara paralel dengan pembangunan-pembangunan infrastruktur TIK, Rudiantara menambahkan Indonesia juga akan segera melakukan transformasi sistem logistk, agar pergerakan barang menjadi lebih mudah dan efisien, sistem pembayaran (payment system) harus menjadi ekosistem strategis dari pengembangan eCommerce. Sehingga, bukan hanya FinTech (yang cenderung memberdayakan institusi keuangan yang sudah mapan), namun teknologi financial bagaimana agar masyarakat bisa mendapatkan akses kepada layanan keuangan sejalan dengan strategi keuangan inklusi dari Pemerintah RI.

"Jadi Indonesia harus mampu membuat terobosan dengan memanfaatkan kanal dari 175 juta orang Indonesia yang minimal memiliki satu buah ponsel," katanya.