Marak Peredaran Gula Rafinasi, Hasil Panen Tebu Petani Cirebon Tak Terserap

:


Oleh Baheramsyah, Kamis, 10 Agustus 2017 | 16:03 WIB - Redaktur: Juli - 2K


Jakarta, InfoPublik - Tebu di Cirebon hasil panen musim 2017 banyak yang tidak terserap oleh pabrik. Maraknya peredaran gula rafinasi disebut-sebut sebagai penyebabnya, bahkan berdasarkan temuan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), ada 10.000 ton gula rafinasi yang menumpuk di sebuah gudang.

"Kami temukan gula rafinasi beredar di pasaran dan ada juga yang numpuk di gudang. Ini tentunya menyalahi aturan, karena gula rafinasi diperuntukan hanya untuk industri," ungkap Ketua DPD APTRI Jawa Barat, Dudi Bahrudin, Kamis (10/8).

Menurut Dudi, para petani tebu di Cirebon bukan kali ini saja kesulitan menjual hasil panennya. Mereka sudah merasakannya sejak beberapa tahun terakhir. "Hampir enam tahun belakang, para petani selalu kesulitan menjual hasil panen mereka," ujarnya.

Sementara itu, seorang petani tebu, Agus menambahkan bahwa seharusnya harga gula tidak seperti sekarang yang hanya Rp10.000 per kg. Sebab harga tersebut tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan. "Kita panennya hanya satu tahun sekali. Tapi harga gula terlalu murah dan malah tidak ada yang membeli," ucapnya