Indonesia Targetkan Ekspor Nonmigas Ke Afsel dan Nigeria Meningkat 5,6 Persen

:


Oleh Sinar Goro Belawan, Senin, 31 Juli 2017 | 19:34 WIB - Redaktur: Juli - 363


Jakarta, InfoPublik - Indonesia menjajaki peluang kerja sama perdagangan di Afrika Selatan (Afsel) dan Nigeria karena kedua negara merupakan pintu masuk utama bagi produk-produk ekspor Indonesia di kawasan Afrika.

"Indonesia menargetkan ekspor nonmigas tahun 2017 ke Afsel dan Nigeria meningkat masing-masing 5,6 persen, atau mencapai USD804,6 juta ke Afsel dan USD 321,3 juta ke Nigeria," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, pada konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Senin (31/7).

Dalam kunjungannya ke Afsel, yang berlangsung pada 21-23 Juli 2017 lalu, Mendag Enggar hadir pada pertemuan Joint Trade Comittee (JTC) ke-3 untuk membahas upaya peningkatan hubungan kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan perdagangan. 

"Pada JTC ke-3 ini, kedua negara sepakat menandatangani Joint Working Report untuk menyelesaikan isu hambatan dagang, membahas Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-SACU, serta melakukan promosi dagang dan investasi secara intensif," tandasnya.

Di Afsel juga berlangsung Forum Bisnis di Sandtown Convention Center, Johannesburg, (20/7), dihadiri lebih dari 120 pelaku usaha Afsel dan 30 pelaku usaha Indonesia dari 30 perusahaan. Selain itu Forum Bisnis di gedung Development Bank of South Africa/DBSA, (21/7), dihadiri sekitar 50 pelaku usaha Afsel dan 30 pelaku usaha Indonesia. 

Sementara itu, dari hasil one-on-one meeting, yaitu tercatat sejumlah kerja sama yang dijajaki antara perusahaan Indonesia dengan Afsel. Di antaranya, PT Wijaya Karya bekerja sama dengan dengan lima potensial partner (Glowax, Maubane Fapital (Pty) Ltd, Shirdo Trading, Bols /NAFCOC) yang tertarik dengan sektor konstruksi, pergudangan, properti, waste management, dan pertambangan.

Disebutkan, total perdagangan nonmigas Indonesia-Afsel pada 2016 mencapai USD1,02 miliar dengan nilai ekspor nonmigas Indonesia sebesar USD727,63juta. Neraca perdagangan nonmigas Indonesia dengan Afsel pada 2016 tercatat surplus sebesar USD 437,92 juta. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Afsel periode Januari-Mei 2017 telah mencapai USD 297,88 juta.

Adapun lima produk unggulan Indonesia ke Afrika Selatan berdasarkan kelompok produk utama dan prospektif di tahun 2016 yaitu minyak kelapa sawit mentah dan turunannya, perhiasan, otomotif, produk kimia, serta alas kaki.

Lebih lanjut disampaikan usai Afsel, Mendag melanjutkan rangkaian Misi Dagang ke Nigeria dengan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan dan Investasi Nigeria, Okechukwu Enelamah, di Abuja, Nigeria, Selasa (25/7). 

Ada empat isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yaitu Preferential Tariff Agreement (PTA), isu-isu dagang dan investasi, serta imbal dagang (counter trade). Indonesia dan Nigeria sepakat menindaklanjuti pembahasan terkait PTA.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia meminta Nigeria untuk tidak memasukkan beberapa produk ekspor andalan Indonesia dalam daftar 25 produk yang dilarang masuk ke Nigeria (Nigerian Import Prohibition List). Beberapa produk tersebut yaitu olahan kelapa sawit, sabun, dan furnitur.

"Pelarangan tersebut dinilai merugikan konsumen Nigeria dan produsen Indonesia," kata Mendag.

Indonesia juga mengusulkan penggunaan skema imbal dagang sebagai solusi dari pembatasan penggunaan valuta asing untuk transaksi ekspor impor di Nigeria. "Diharapkan skema imbal dagang dapat menggali potensi perdagangan lebih besar," jelas Mendag.

Indonesia juga menyampaikan keinginannya mendapatkan pasokan minyak langsung dari Nigerian National Petroleum Corporation (NNPC) tanpa melalui pihak ketiga. Selain itu, dari hasil Misi Dagang, Mendag mengimbau pelaku usaha Indonesia untuk memanfaatkan kebijakan Nigera yang mempermudah investasi, terutama pada Free Trade Zone (FTZ).

Total perdagangan nonmigas Indonesia-Nigeria pada 2016 mencapai USD 318,49 juta dengan nilai ekspor nonmigas Indonesia sebesar USD310,60 juta. Neraca perdagangan nonmigas Indonesia dengan Nigeria pada 2016 tercatat surplus sebesar USD302,71 juta. Adapun, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Nigeria periode Januari-Mei 2017 telah mencapai USD 147,86 juta.