Menteri Susi : Stok Ikan Meningkat, Impor Turun 70 Persen

:


Oleh Baheramsyah, Sabtu, 17 Juni 2017 | 07:15 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 1K


Jakarta, InfoPublik – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, produksi perikanan tangkap tahun ini mengalami peningkatan sebesar 12,53 juta ton dibanding tahun 2016 sebesar 9 juta ton. Sementara impor ikan alami penurunan sebesar 70 persen.

Hal ini tidak terlepas dari langkah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam melarang kapal asing dan kapal eks asing untuk melakukan penangkapan ikan di laut Indonesia. Kemudian juga gencar memberantas pencurian ikan atau Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.

"Stok ikan tahun 2016 sebesar 9,93 juta ton, tahun ini naik menjadi 12,541 juta ton. Jadi ada recovery kenaikan MSY (Maximum Sustainable Yield) kita," kata Susi dalam jumpa pers di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta , Jumat (16/6).

Selain itu, bertambahnya stok ikan di laut Indonesia juga diikuti oleh naiknya nilai tukar nelayan. Nelayan semakin sejahtera karena bertambahnya tangkapan ikan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) di atas 110, walaupun harga komoditi dan biaya hidup naik, mereka mampu di 110. Nilai tukar usaha perikanan juga luar biasa kenaikannya, masih tetap tinggi.

“Nilai tukar usaha perikanan nelayan juga naik tinggi. Dari data ini kita tidak punya kekhawatiran yang ternyata perikanan performance-nya masih sangat baik, tangkap juga masih sangat baik," jelasnya.

Selain NTN naik, impor ikan juga mengalami penurunan drastis hingga 70 persen, padahal konsumsi ikan di dalam negeri mengalami peningkatan hingga 43 kg/ kapita/tahun di 2016 dari sebelumnya hanya 36 kg/kapita/ tahun. Dengan demikian, mengindikasikan potensi ikan di laut Indonesia semakin melimpah.

"Impor jauh menurun kurang lebih di atas 70 persen. Impor ikan itu jauh penurunannya dan kuota ikan yang terpakai hanya 20 persen lebih sedikit. Padahal konsumsi ikan nasional tahun kemarin meningkat 36 kg menjadi  43 kg," ujar Susi.

Susi meyakini, bila kondisi cuaca pada tahun 2017 ini membaik, maka produksi perikanan tangkap nasional juga bakal membaik. Sehingga, pemerintah dapat memenuhi kebutuhan konsumsi ikan di masyarakat tidak melalui impor.

Susi menargetkan, konsumsi ikan masyarakat Indonesia di tahun 2019 bisa mencapai 50kg/ kapita/ tahun. Jadi kami harap, semua ini bisa tercapai. Berarti kita butuh 750 ribu ton ikan untuk mencapai target tersebut pada 2019," ujarnya.

Susi optimistis hal tersebut bisa diraih, seiring dengan bertambahnya stok ikan di dalam negeri.

Sebelumnya Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nilanto Perbowo mengumumkan ekspor perikanan nasional pada 2016 mengalami peningkatan 4,96 persen dibandingkan 2015.

Berdasarkan data yang dilansir BPS jenis komoditas perikanan yang melejit di pasar ekspor ialah cumi-cumi, sotong, gurita, dan udang. Untuk ekspor komoditas cumi, sotong dan gurita mencapai peningkatan 61,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara ekspor udang meningkat 5,86 persen.