Tingkatkan Produktivitas Pertanian Tabanan dengan BUMdes

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 6 Juni 2017 | 14:45 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 471


Tabanan, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) ingin meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Kabupaten Tabanan dengan memberikan modal dan pelatihan wirausaha.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Tabanan Ida Bagus Wiratmaja mengatakan, mayoritas penduduk Kabupaten Tabanan bekerja sebagai petani, hampir 90 persen penopang perekonomian masyarakat Tabanan adalah sektor pertanian, sekitar 60 persen pertanian perkebunan, sisanya di pertanian padi dan lainnya.

Namun Ida Bagus Wiratmaja mengatakan kehidupan sehari hari masyarakat Tabanan dipenuhi dengan kegiatan kebudayaan sehingga produktivitas mereka untuk meningkatkan perekonomian sangat kurang.

“Sekitar 50 persen aktivitas masyarakat Tabanan dihabisi dengan kegiatan budaya seperti ngaben, pernikahan dan budaya lainya, dan 50 persen lagi baru kegiatan bekerja” ujar Bagus saat ditemui di kantor Bapelitbang Kabupaten Tabanan Provinsi Bali, Selasa (6/6).

Menurut Bagus, dengan berbagai kegiatan budaya yang dapat mengurangi produktivitas perekonomian maka akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Jadi jalan keluar yang dilakukan oleh PemdaTabanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali khususnya di Kabupaten Tabanan yaitu mendirikan BUMdes

BUMdes menjadi jembatan antara masyarakat dengan Badan Umum Milik Daerah (BUMD) sehingga masyarakat dapat menghasilkan produk yang berkualitas disertai dengan pemasaran yang baik. Dengan BUMdes menjadikan mereka seperti bos untuk dirinya sendiri. Seperti memproduksi hasil pertanianya dan diolah dirumahnya sendiri dan dibeli oleh BUMdes

Melalui BUMdes mereka tidak perlu lagi keluar rumah, mereka tinggal bertani lalu mengolah dirumah dan hasilnya dibeli oleh BUMdes, jadi BUMdes yang akan mengambil ketempat petani. Karena Bumdes memiliki kendaraan seperti pick up dan truk besar untuk mengangkut barang, petani tidak perlu mengantar barangnya.

“Jadi masyarakat bisa dirumah, dan beraktivitas tidak mengurangi untuk berbudaya dan berproduktif. Itulah yang menjadi penekanan inovasi kita,” katanya.