Menteri ESDM Resmikan Jaringan Gas untuk Rumah Susun Sederhana

:


Oleh Wawan Budiyanto, Senin, 8 Mei 2017 | 09:20 WIB - Redaktur: Elvira - 387


Jakarta, InfoPublik - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan jaringan gas (Jargas) untuk rumah tangga sebanyak 24.000 unit sambungan rumah (SR) di Kota Surabaya, senilai Rp221,9 miliar.

"Prioritasnya bagi rumah sederhana, rusun sederhana, dan daerah-daerah yang jauh membutuhkan penghematan. Pemanfaatan gas ini menghemat pengeluaran biaya satu rumah tangga sekitar Rp20 ribu per bulan," kata Jonan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/5) saat peresmian Jargas rumah tangga di Rusun Penjaringan Sari, Rungkut, Surabaya.

Ditambahkannya, pemerintah akan terus mendorong dan mempercepat program konversi elpiji ke gas bumi. Pemerintah mengeluarkan dana APBN untuk menambah jaringan gas bumi di berbagai daerah.

Pembangunan jaringan gas tersebut ditujukan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah agar mereka dapat menikmati gas bersih dan aman setiap saat dengan harga yang relatif murah.

"Dana APBN harus digunakan untuk membangun sesuatu yang memang dibutuhkan oleh masyarakat paling bawah," tegas Jonan.

Pasokan gas untuk kebutuhan rumah tangga di Surabaya berasal dari PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore sebesar 0,6 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Total pipa yang dibangun untuk mengalirkan gas bumi ke 24.000 rumah tangga di Surabaya mencapai lebih dari 196 kilometer.

Sementara itu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mengapresiasi upaya Kementerian ESDM dan PGN membangun 24.000 SR di Surabaya.

"Warga sangat terbantu dengan adanya gas ini, karena bisa menghemat pengeluaran, selain juga praktis, ada setiap saat, bersih, dan aman," katanya.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja menjelaskan pemerintah sudah membangun 186 ribu sambungan jarigan gas untuk rumah tangga di 14 provinsi selama periode 2009-2016 melalui penugasan kepada dua BUMN, PT PGN (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero).

Tahun 2016, pemerintah membangun 89.000 ribu sambungan rumah tangga di enam kota, termasuk 24.000 sambungan di Surabaya.

Selain hemat bagi pengguna, menurut dia, pemasangan sambungan gas rumah tangga juga mengurangi impor elpiji 20.000 ton per tahun secara nasional dan 2.600 ton per tahun khusus untuk Surabaya.

"Penghematan subsidi pemerintah sebesar Rp141 miliar per tahun," kata Wirat.

Pada 2017, pemerintah akan membangun lagi 59 ribu sambungan gas untuk rumah tangga di 16 wilayah.

"Untuk satu sambungan perlu investasi sekitar Rp10 juta," katanya.