Perkuat Transportasi Laut, 11 Proyek Strategis Nasional Segera Dituntaskan

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 5 Mei 2017 | 09:42 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah tengah fokus dalam penuntasan 11 proyek strategis nasional yang dapat memperkuat sektor transportasi laut di Indonesia.

Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah Indonesia akan terus melakukan terobosan dalam mengejar ketertinggalan dari negara lain.

Selain itu potensi Negara juga akan dibangkitkan agar dapat dimanfaatkan oleh rakyat. Menyinggung soal tol laut, Presiden Jokowi menyebut telah berhasil menurunkan harga 20-25 persen di Indonesia Timur.

"Di bidang infrastruktur maritim, ada tol laut dan berkaitan dengan pelabuhan. Terutama Indonesia Timur, turunnya harga 20-25 persen, saya rasa penurunan cukup tinggi. Tapi bila rute dan trayek semakin banyak, kita meyakini turunnya harga semakin baik lagi," ujarnya saat rapat Koordinasi Nasional Bidang Kemaritiman Tahun 2017 di Jakarta, Kamis (4/5).

Menurut Jokowi selain tol laut, dengan adanya kapal berkapasitas 10.000 TEUs yang telah berhasil bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok sekitar dua minggu lalu akan berdampak pada penurunan biaya logistik dan transportasi.

Sementara itu di kesempatan yanag sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, 11 proyek strategis nasional itu yakni Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan KEK Maloy, inland waterways di Cikarang, Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Sorong, Pelabuhan Kalibaru, Pelabuhan Makassar New Port, Pelabuhan Palu, Terminal Kijing, dan Pelabuhan Kupang.

"Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap pertama akan dioperasikan Agustus 2017, tahap berikutnya Kemenhub berencana melibatkan swasta asing untuk turut membangun dan mengelola pelabuhan itu," ungkap Menhub.

Menhub menyampaikan, terkait ini pihaknya secara spesifik sedang membicarakannya dengan Port Rotterdam dan Dubai untuk turut membangun dan mengelola.

Menurutnya, keikutsertaan pihak asing telah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menjalin kerja sama dengan beberapa operator yang berkapasitas internasional, agar fungsi internasional HUB bisa lebih baik.

Sementara itu, terkait Pelabuhan Bitung, Menhub mengatakan, saat ini sudah ada Kapal Ro-Ro rute Bitung - Davao yang diresmikan beberapa waktu lalu (30/4) oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Disebutkan saat ini jadwal Ro-Ro adalah 2 minggu sekali. Selanjutnya nanti Menhub minta agar menjadi reguler 1 minggu sekali. Ia menilai hal ini merupakan titik yang baik untuk menghubungkan wilayah ASEAN. Ke depan akan dihubungkan pula Indonesia dengan Malaysia, dan Thailand. 

"Tadi saya diskusi dengan Gubernur (Sulawesi Utara) bahwa untuk muatan balik kapal Ro-Ro tersebut sudah semen yang siap diekspor ke Filipina," jelas Menhub. 

Terkait dengan dwelling time, Menhub menyebut telah dapat mengurangi waktu di pelabuhan. Selain itu biaya pelayanan di beberapa pelabuhan juga sudah dapat ditekan. 

"Dwelling time sudah 3 hari dan tadi Bapak Presiden minta agar menjadi 2 hari. Kita juga lakukan efisiensi biaya disana. Contoh, di Samarinda, cost yang selama ini kontainer Rp180 ribu bisa kita tekan jadi Rp18 ribu. Dibanyak pelabuhan bisa kita terapkan," ucapnya.

Senada dengan Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan program tol laut telah berhasil menekan disparitas harga hingga 25 persen.

"Kami sudah bangun 30 titik logistik di timur dan barat agar kesenjangan tidak terlalu besar. Harga di Indonesia timur, kami ambil sampling misalnya antara Surabaya dengan daerah terpencil di Indonesia Timur 20-25 persen harga sudah turun. Nantinya rute dan trayek kapal akan diperbanyak. Dengan begitu maka dapat lebih menurunkan disparitas harga hingga 50 persen pada 1-2 tahun mendatang," kata Menko Luhut.