Masuknya Kapal Berkapasitas Besar, Presiden Optimistis Biaya Logistik dan Transportasi Akan Turun

:


Oleh Baheramsyah, Kamis, 4 Mei 2017 | 15:37 WIB - Redaktur: Elvira - 399


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah terus melakukan terobosan-terobosan untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain, dan untuk membangkitkan potensi kelautan kita agar manfaatnya dapat dirasakan sebesar-besarnya oleh rakyat.

Salah satunya di bidang infrastruktur maritim, yang berkaitan dengan tol laut dan yang berkaitan dengan pelabuhan, dimana terutama di Indonesia bagian timur, sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti adanya penurunan harga 20-25 persen.

“Saya kira sebuah penurunan yang cukup tinggi. Tetapi nantinya apabila rute dan trayek ini semakin banyak, kita meyakini bahwa turunnya harga-harga itu akan semakin lebih baik lagi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kemaritiman Tahun 2017, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (4/5).

Presiden mengatakan, dua minggu lalu ada kapal besar dari CMA-CGM yang mempunyai kapasitas lebih dari 10.000 TEUs telah merapat ke Pelabuhan Tanjung Priok dan membawa kontainer dalam jumlah yang sangat besar.

“Ini berpuluh-puluh tahun saya kira belum pernah terjadi dan dua minggu yang lalu kapal besar itu telah merapat. Artinya, nanti juga akan ada penurunan biaya logistik, biaya transportasi karena kita tidak usah transhipment ke negara-negara yang lain,” terangnya

Nantinya apabila konsolidasi antar pelabuhan bisa dilakukan dengan baik, Presiden Jokowi meyakini kapal-kapal besar itu akan semakin banyak yang merapat ke pelabuhan-pelabuhan kita, karena memang kapasitas yang akan diangkut itu betul-betul sudah ada.

Presiden berharap, pelabuhan besar yang baru, Kuala Tanjung di Sumatera Utara, dapat diselesaikan tahun ini. Namun Presiden mengingatkan, agar pelabuhan tersebut jangan dikelola sendiri melainkan bekerja sama dengan pelabuhan-pelabuhan besar yang telah memiliki jaringan-jaringan internasional. Karena tanpa itu kita akan sulit untuk mengejar ketertinggalan di bidang transportasi laut kita.

Kemungkinan besar, menurut Presiden, Kuala Tanjung akan dikerjasamakan antara Pelindo dengan Rotterdam Port, dan untuk logistiknya dengan Dubai Port. Gabungan-gabungan seperti itu dinilai Presiden akan menjadikan kekuatan besar kita.

“Sekarang ini kalau kita bekerja tanpa semua economic skill yang besar, efisiensi itu tidak akan pernah hadir. Dan tanpa persaingan kita juga tidak akan bisa memunculkan harga-harga yang baik, harga-harga yang bisa berkompetisi,” tutur  Jokowi.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi meminta Menko Kemaritiman agar juga memberikan fokus perhatian terkait pengembangan industri kemaritiman, baik yang berkaitan dengan galangan kapal, perkapalan, industri jasa pelayaran, maupun dengan hilirisasi.

“Saya minta agar ini juga menjadi fokus pekerjaan kita. Saya kira Pak Menko konsentrasi di sini ini, belum kita lakukan secara baik. Sehingga inilah yang juga memerlukan perhatian,” ucapnya.