:
Phuket, InfoPublik - Guna makin mempopulerkan wisata bahari Indonesia, Menteri Pariwisata Arief Yahya terus gencar mempromosikan potensi wisata kapal pesiar atau yacht melalui pendekatan ke operator dan pemilik Yachter di Phuket.
Dalam keterangan resminya yang diterima InfoPublik Senin (25/4), selepas berbicara di forum diskusi bertema “Freedom to Travel-Can ASEAN Countries lead The Way?” dalam ajang The Global Summit World Travel and Tourism Council (WTTC) 2017 di Bangkok, Senin (25/4), Menpar Arief Yahya langsung terbang ke Phuket. Temanya masih seirama, ASEAN sebagai single destination, yang dibingkai dengan tagline Visit ASEAN@50.
“Terbang satu jam, sudah disambut sekitar 50 yachters di Boat Lagoon Resort, Phuket, Thailand. Marine Tourism Triangle Cooperation; Langkawi (Malaysia), Phuket (Thailand) dan Sabang (Indonesia). Rute itu akan menjadi reguler dan dijalankan sebagai pre dan post event Sabang Sail 2017. Kali ini sail benar-benar menghasilkan bisnis baru yang hidup, berkembang, berbasis marine tourism," kata Menpar.
Sail Sabang 2017 sendiri bakal dilangsungkan mulai 28 November sampai 5 Desember. Yachters dari Australia akan mulai berlayar Juli 2017 menuju perairan Indonesia dan berakhir di Sabang.
"Kami juga mengundang komunitas yacht di Phuket, untuk sailing ke Sail Sabang 2017," papar Arief Yahya saat menjadi host Pre-Event Gathering Sail Sabang 2017 itu.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Indroyono Soesilo yang juga penasehat Menteri Pariwisata itu memaparkan perubahan dramatik dalam regulasi wisata bahari di Indonesia.
“Jauh lebih mudah, lebih cepat, dan lebih punya kepastian. Bahkan khusus untuk Sail Sabang 2017, panitia pelaksana memberi kemudahan Carantine, Immigration, Quarantine, Port (CIQP), special tour tzunami 2004, menjadi tamu khusus di Sail Sabang, dan berbagai kemudahan lain, ujar Indroyono.
Ditambahkannya, Jaraknya juga sangat dekat, Phuket-Langkawi 243 kilometer dan Langkawi - Sabang sejauh 558 kilometer. Rata-rata kecepatan yacht yang menggunakan layar itu 6 knot per jam," jelas Indroyono.