Uji Keselamatan Penerbangan Dan Jenis Pesawat Di Bandara Buntukunik Siap Dilakukan

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 3 Februari 2017 | 19:26 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 738


Jakarta, InfoPublik - Uji teknis keselamatan penerbangan dan jenis pesawat di lokasi pembangunan Bandara Buntukunik, Tana Toraja akan dilakukan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan melakukan uji teknis tersebut selama 3 bulan mulai Februari 2017 ini. 

Dirjen Perhubungan Udara melakukan kunjungan kerja pada Kamis (2/2) hingga Jumat (3/2) bersama anggota Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Lazarus. Turut mendampingi kunjungan kerja tersebut adalah Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan.

"Tim dari Ditjen Perhubungan Udara segera melakukan uji teknis terkait kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP) dan menentukan jenis pesawat apa yang bisa beroperasi di Bandara Buntukunik. Untuk saat ini yang direkomendasikan adalah pesawat jenis ATR 72, namun akan dipastikan lagi dalam uji teknis," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo, Jumat (3/2).

Menurut Suprasetyo, pengujian teknis tersebut sangat penting dilakukan, mengingat kondisi lokasi Bandara Buntukunik yang diapit pegunungan tinggi. Dengan pengujian teknis yang detil, diharapkan pembangunan Bandara Buntukunik bisa dilakukan lebih cepat.

"Transportasi udara merupakan satu-satunya akses yang cepat bagi warga Toraja ke ibukota provinsi dan daerah lain. Karena kami tidak punya laut, dan jalan ke ibukota provinsi di Makassar bisa memakan waktu hingga 8 jam," kata Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae.

Menurut Nicodemus, transportasi udara juga akan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Toraja. Saat ini, terdapat sekitar 200 ribu wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja dan 300 ribu yang berkunjung ke Toraja Utara tiap tahun. 

"Bandara Pong Tiku yang ada saat ini sangat terbatas lahan pengembangannya. Dengan bandara baru yang landas pacunya lebih panjang, bisa melayani pesawat yang lebih besar sehingga jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini juga lebih banyak," jelas Nicodemus.

Saat ini Bandara Pong Tiku mempunyai landas pacu sepanjang 1.300 meter dan akan diperpanjang menjadi 1.400 meter. Pesawat yang bisa beroperasi di bandara ini adalah ATR 42 dan Fokker F50. Sedangkan Bandara Buntukunik rencananya akan mempunyai landasan pacu sepanjang 1.900 meter sehingga bisa melayani pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72.

Terkait infrastruktur penunjang di Bandara Buntukunik, Bupati Nicodemus sudah menyanggupi untuk membuat jalan tembus sepanjang sekitar 2 km dari Bandara Buntukunik menuju jalan poros Sulawesi- Toraja.