:
Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 16 Desember 2016 | 07:20 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 302
Jakarta, InfoPublik - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan kembali membuka layanan penjualan tiket portable e-ticketing khusus kendaraan kecil atau mobil pribadi di luar area pelabuhan (buffer zone), yang berlokasi di Rest Area KM 43 Tol Tangerang - Merak.
Hal ini dalam rangka mengantisipasi lonjakan dan peningkatan layanan bagi pengguna jasa penyeberangan saat angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.
"Mulai Rabu (21/12) hingga Minggu (1/1) mendatang, kami akan buka kembali layanan penjualan tiket bagi kendaraan kecil atau mobil pribadi di Rest Area KM43 Tol Tangerang - Merak, sebanyak dua loket. Pengguna jasa tidak perlu antri membeli tiket di pelabuhan, dan dapat lebih menikmati kenyamanan, karena dapat beristirahat, makan, ataupun menjalankan ibadah sholat di rest area," ujar PLT Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Faik Fahmi, Kamis (15/12).
Menurut Faik Fahmi, dengan membeli tiket feri di Rest Area, pengguna jasa dapat menikmati gate khusus di pelabuhan Merak saat akan naik ke atas kapal. Dengan demikian, waktu antrian dapat lebih singkat karena telah bertiket sebelum masuk pelabuhan.
Layanan buffer zone kembali dilakukan, untuk mengantisipasi kenaikan volume kendaraan roda empat yang menuju Merak saat arus puncak karena periode libur Natal dan anak sekolah yang berbarengan. Prediksi hari puncak arus berangkat angkutan Natal dan Tahun Baru dari 23-24 Desember 2016, dan 30-31 Desember 2016. Sedangkan puncak arus balik liburan diprediksi pada tanggal 2-3 Januari 2017, dan 8 Januari 2017.
Lebih lanjut di ungkapkan Faik Fahmi, untuk layanan buffer zone angkutan Natal dan Tahun Baru mengacu pada trafik Lebaran 2016. Trafik puncak mobil pribadi menuju Merak diperkirakan naik rata-rata 8 persen. Jika tahun 2015 realisasinya sebanyak 12.736 unit, tahun ini diperkirakan volume kendaraan roda empat mencapai sekitar 13.755 unit atau rata-rata 1.719 unit kendaraan per jam di peak hour 18.30 malam hingga 02.30 pagi.
Adapun prosedur layanan portable e-ticketing, sesampai di lokasi penjualan, pengguna jasa dapat mengambil nomor antrian dan form manifest penumpang (diisi data sesuai identitas); pengguna jasa akan dipanggil sesuai urutan, lalu menyerahkan form isian dengan menunjukkan KTP dan STNK dan melakukan pembayaran. Setelah membayar, pengguna jasa akan mendapat kertas berisi kode booking (jangan sampai hilang) yang akan ditukarkan di pelabuhan dengan tiket/kartu masuk untuk naik ke atas kapal. Adapun harga tiket kendaraan kecil (golongan IV) sebesar Rp320.000.
Kapasitas Memadai
Pada angkutan Natal dan Tahun Baru 2017, terdapat 10 lintasan utama yang dipantau secara nasional yakni, Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Lembar-Padangbai, Kayangan-Pototano, Bajoe-Kolaka, Tanjung Kelian-Tanjung Api Api, Sibolga-Nias, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, Bolok-Rote-Larantuka.
Dari 10 lintasan tersebut, trafik penumpang diperkirakan sekitar 3,31 juta orang akan menyeberang atau naik 4,5 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 3,17 juta orang. Trafik kendaraan roda dua diperkirakan naik 6,2 persen menjadi 318.658 unit dibandingkan realisasi tahun lalu 299.960 unit. Roda empat naik 5,8 persen menjadi 664.404 unit dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 627.720 unit. Adapun kenaikan trip sebanyak 8,1 persen menjadi 19.747 trip tahun ini dibandingkan realisasi tahun lalu 18.254 trip.
Data menunjukkan, jumlah kapasitas angkut harian secara total di 10 lintasan utama yang dipantau secara nasional selama periode angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 sangat memadai bahkan pada saat prediksi puncak. Kapasitas angkut total di 10 lintasan selama Natal dan Tahun Baru, yakni penumpang mencapai 7,59 juta orang, kendaraan roda dua mencapai 1,59 juta unit, dan kendaraan roda empat mencapai 885.890 unit.
"Kami pastikan jumlah kapasitas angkut kapal memadai tahun ini. Di tiap lintasan sudah diskenariokan, dalam kondisi padat akan dioperasikan kapal-kapal berkapasitas besar sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang dan kendaraan yang menghambat layanan," ujar Faik.