:
Oleh Juliyah, Rabu, 30 November 2016 | 08:48 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 568
Jakarta, InfoPublik - Lima Menteri menyepakati program penguatan kerja sama dengan industri dalam rangka pengembangan pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi sebagai upaya penguatan dan menyiapkan calon tenaga kerja yang berdaya saing.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatangan MoU antara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, yang disaksikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Kementerian Perindustrian Jakarta, Selasa (29/11).
Menurut Menko PMK, Puan Maharani, hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden RI Joko Widodo tentang Revitalisasi Sekolah menengah Kejuruan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia, yang ingin agar kementerian dan lembaga mengambil langkah konkrit yang diperlukan dalam mempercepat dan memperluas pendidikan vokasi, juga untuk mengejar program prioritas pemerintah.
"MoU ini segera ditindak lanjuti dengan tahapan yang jelas, terukur, dan dapat di evaluasi. Sehingga revitalisasi pendidikan vokasi dapat mempersiapkan tenaga produktif untuk mengisi pembangunan nasional dan memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia," ujarnya.
Diakuinya, bahwa tingkat pendidikan tenaga kerja di Indonesia masih rendah, yaitu sekitar 65 persen hanya berpendidikan SMP, 25 persen berpendidikan menengah dan hanya 10 persen yang berpendidikan tinggi. "Nantinya akan dibuat standar nasional, untuk dapat mengejar ketertinggalan yang ada. Tindak lanjut penandatanganan ini diharapkan dapat dijalankan dengan kompak hingga ketingkat bawah, sinkron sehingga pelaksanaannya dapat berjalan baik dan konkrit hasilnya," kata Puan.
Pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja sama anta SMK dengan perusahaan industri. Sebagai pilot project pada tahap awal telah ditunjuk tiga perusahaan industri dan 20 SMK, yaitu PT. Petrokimia Gresik, dengan 7 SMK di wilayah Jawa Timur, PT. Astra Honda Motor dengan 9 SMK dari Tangerang , Banten, dan Sulawesi Selatan, serta PT. Polytama propindo dengan 4 SMK dari Indramayu dan Cirebon. Dalam hal ini industri akan dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran, sehingga nantinya, terjadi kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki dengan kebutuhan pasar dunia kerja.
Revitalisasi pendidikan vokasi ini meliputi penajaman kurikulum berbasis kebutuhan pasar, penataan bidang/programstudi, penyusunan modul, pemenuhan tenaga pengajar produktif, peningkatan sarana-prasarana, pembentukan pabrik pengajaran, akreditasi-sertifikasi, serta perbaikan sistem pemagangan dan kemitraan dengan industri.
Melalui revitalisasi pendidikan vokasi, ditargetkan agar seluruh lulusan dari program revitalisasi tersebut memiliki sertifikat kompetensi yang memudahkan mereka masuk kedalam dunia kerja, serta industri dapat meningkatkan daya saingnya dengan mendapatkan tenaga kerja yang kompeten.