Industri Olahan Kakao Salah Satu Sektor Prioritas Untuk Dikembangkan

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 22 November 2016 | 23:25 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 454


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen memacu pengembangan hilirisasi industri pengolahan kakao di dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah, struktur industri, dan kesejahteraan masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Panggah Susanto seraya menambahkan industri kakao termasuk salah satu sektor prioritas yang harus dikembangkan sesuai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.

”Pengembangan hilirisasi industri pengolahan kakao diarahkan untuk menghasilkan bubuk coklat, lemak coklat, makanan dan minuman dari coklat, serta suplemen dan pangan fungsional berbasis kakao,” kata Panggah mewakili Menteri Perindustrian pada Peringatan Hari Kakao Indonesia ke-4 (Cocoa Day Expo 2016) di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (22/11).

Ia menjelaskan, peluang manis dari hiliriasi industri kakao didukung oleh potensi Indonesia sebagai produsen biji kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, dengan jumlah produksi biji kakao mencapai 370 ribu ton pada tahun 2015.

”Industri olahan kakao di dalam negeri saat ini sekitar 40 perusahaan dengan total kapasitas produksi hingga 800 ribu ton per tahun,” jelasnya.

Oleh karena itu, pemerintah mendorong hilirisasi industri berbasis kakao melalui pembentukan unit-unit pengolahan di sentra biji kakao yang bertujuan untuk menumbuhkan para wirausaha baruskala kecil dan menengah. 

”Kami memberikan bantuan mesin danperalatan pengolahan kakao di daerah penghasil biji kakao sejak tahun 2012 seperti di Sumatera Barat,Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan bea keluar melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67 tahun 2010 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar . 

“Pasokan kakao untuk industri di dalam negeri makin besar dan kami berharap agar ke depannya ekspor kakao olahan terus meningkat dengan kualitas yang makin baik,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Cocoa Day Expo 2016 Dwiatmoko Setiono menyambut baik penyelenggaraan Hari Kakao Indonesia di Kemenperin karena selain mempromosikan produk-produk unggulan dari industri olahan kakao di dalam negeri, juga untuk menggerakkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk berbasis kakao. 

“Upaya ini akan mendorong peningkatan kesejahteraan para petani kakao kita sekaligus akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.