Harga Ikan Mulai Murah, KKP Tingkatkan Konsumsi Ikan Masyarakat

:


Oleh Baheramsyah, Senin, 21 November 2016 | 08:25 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 579


Jakarta, InfoPublik - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, betapa sulitnya mendapatkan ikan dalam dua dekade terakhir dan mahalnya harga ikan. Menurutnya ini disebabkan karena banyaknya kapal pencuri ikan, berkurangnya tenaga nelayan, dan bangkrutnya puluhan pabrik pengolah ikan.

Tapi kini, Susi menilai harga ikan sudah sangat murah, terutama ikan laut yang memiliki kandungan protein sangat tinggi. Susi pun berharap, konsumsi ikan dapat dilakukan terus menerus.

“Saya berharap, konsumsi ikan bukan hanya dilakukan hari ini saja tapi seterusnya. Kandungan protein dalam ikan, sangat bagus untuk pertumbuhan dan mendorong cara berpikir,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (20/11).

Susi menuding pencurian ikan menyebabkan harga ikan di Indonesia mahal yang pada gilirannya membuat konsumsi ikan di Tanah Air rendah. Ia menyebutkan konsumsi ikan di Indonesia hanya 46 kg per kapita per tahun.

Dia menambahkan, melimpahnya ikan saat ini, merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia yang dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa serta pendukung terwujudnya ketahanan pangan dan gizi nasional.

Dalam rangka meningkatkan asupan gizi masyarakat untuk mendukung program Gemar ikan, KKP kembali mendistribusikan enam kontainer ikan untuk dibagikan kepada masyarakat di daerah rawan gizi dengan tingkat konsumsi ikan rendah, panti asuhan, ponpes, yayasan yatim piatu dan lembaga sosial lainnya.

Dua dari enam kontainer tersebut, masing-masing sebesar 24,5 ton, dibagikan di Jatim, yang penyerahan simbolisnya dilakukan oleh Menteri Susi di Ponpes Tebuireng Jombang, di bawah koordinasi Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP).

“Diharapkan upaya memberikan ikan secara gratis kepada masyarakat, dapat menjadi  penghela sistem bisnis perikanan, sekaligus dapat menjadi solusi mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya pelaku utama sektor kelautan dan perikanan yakni nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar hasil perikanan,” pungkasnya.