:
Oleh Baheramsyah, Jumat, 18 November 2016 | 14:26 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 488
Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 7.445 santri dari sejumlah pondok pesantren di sekitar Tebuireng Jombang Jawa Timur berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia makan ikan bersama yang berjumlah 1,6 ton atau setara 8.800 ekor ikan jenis makarel.
Dalam kegiatan yang berlangsung di kawasan parkir makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Jumat (18/11), Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti menyaksikan para santri makan ikan.
Sebelum para santri makan ikan, didampingi Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahudin Wahid atau dikenal Gus Solah, Susi membuka secara simbolis dengan membunyikan terompet sebagai pertanda dimulainya makan ikan bersama.
Ribuan santri tersebut berasal dari santri Tebuireng dan beberapa pesantren disekitar. Antara lain, Pesantren Al-Masruriyah dan Pesantren Al-Farros Tebuireng, Pesantren Khoiriyah Hasyim dan Al-Mahfudz Seblak, Pesantren Sains Tebuireng 2, serta Pesantren Al-Aqobah dan Mambaul Hikam. Juga Pesantren Walisongo, Pesantren Darul Falah Cukir dan Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Bulurejo.
Melalui gerakan memasyarakatkan makan Ikan atau Gemarikan ini, Susi berharap dapat menjadi penghela sistem bisnis perikanan sekaligus dapat menjadi solusi mewujudan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Khususnya pelaku utama sektor kelautan dan perikanan yakni nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar hasil perikanan.
“Kita tahu santri agent of change, kita harapkan ponpes menjadi motor Gemarikan ini,” ujar Susi saat menyaksikan pemecahan rekor MURI tersebut.
Disamping itu, ia berjanji akan memberikan bantuan ikan lele dengan budidaya sistem bioflok, dimana permeter persegi diharapkan bisa menghasilkan satu ton ikan.
“Kita harapkan setiap pesantren yang ada di Jawa bagian tengah (jauh dari laut) mempunyai budidaya lele sistem bioflok. Supaya paling tidak bisa untuk kebutuhan makan santri setiap harinya. Tentunya kalau sudah bisa nanti di ekspor,” tandasnya.
Data dari Dirjen Penguatan Daya Saing Kementerian kelautan dan Perikanan, sepanjang tahun 2015 trend konsumsi ikan sejak pencanangan Gemarikan sebanyak 41,11 kilogram per kapita. Sedangkan pada tahun 2016, konsumsi ikan masyarakat akan ditingkatkan menjadi 43,88 kilogram per kapita per tahun.
Sementara Gus Solah mengaku bangga dengan pemecahan rekor MURI tersebut. Disamping itu, ia juga senang bila dibantu dengan budidaya ikan lele oleh menteri Susi.
“Kami sangat mengapresiasi program perbaikan gizi ini, semoga santri bisa semakin banyak makan ikan. Apa yang dimulai hari ini, semoga bisa dilanjutkan. Supaya bisa memperbanyak protein, dan mengurangi gizi buruk,” ujarnya.
Adapun piagam pemecahan rekor MURI masing-masing diberikan kepada Menteri Susi Pudjiastuti, Kepala Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Rifky Effendi Hardjianto, dan Nyai Faridah Salahudin Wahid.
Selain pemecahan rekor MURI, Susi juga memberangkatkan secara simbolis bantuan ikan untuk 11 kabupaten dan kota di Jatim. Yakni untuk Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Banyuwangi. Bantuan ini tidak lain untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat serta mengkampanyekan Gemarikan.