Langkah Perhimpunan BMT Indonesia Selaras Reformasi Total Koperasi

:


Oleh Putri, Rabu, 16 November 2016 | 22:15 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 592


Jakarta, InfoPublik - Langkah Perhimpunan Baitul Mall Wa Tamwil (BMT) Indonesia atau Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) yang menverifikasi keaktifan anggotanya, sudah sesuai dengan program Kemenkop dan UKM terkait reformasi total koperasi.

Menteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga dalam membuka Silatnas 2016 Perhimpunan BMT Indonesia di Boyolali mengatakan dalam reformasi total koperasi yang mencakup rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan koperasi, antara lain menghasilkan 62 ribu koperasi tak aktif.

"Kami memberikan waktu enam bulan kepada 62 ribu koperasi tersebut untuk memberikan tanggapan. Setelah itu koperasi akan dimasukkan ke lembaran negara untuk dibubarkan secara resmi," kata Menteri AAGN Puspayoga, melalui keterangan resmi, Rabu (16/11).

Menteri Puspayoga mengatakan pihaknya tidak bangga dengan jumlah koperasi yang banyak namun tidak berkualitas karena akan menjadi beban. Koperasi sedikit namun berkualitas seperti yang ditunjukkan oleh beberapa BMT yang sudah membuka cabang di Singapura dengan omset ratusan miliar.

Pertumbuhan BMT sendiri cukup signifikan. Berdasarkan data PBMT, tahun 2015 sudah melayani 3,7 juta orang dengan aset sekitar Rp16 triliun yang dikelola sekitar 20 ribu orang. Sedangkan data Kemenkop UKM menunjukkan jumlah unit usaha koperasi di Indonesia mencapai 150.223 unit usaha.

"Dimana terdapat 1,5 persen koperasi yang berbadan hukum KSPPS. Kami optimis jumlah BMT atau KSPPS akan berkembang terus demikian juga kualitasnya semakin meningkat," jelasnya.

Menteri Puspayoga berharap BMT Indonesia bisa menjadi salah satu motor penggerak berkembangnya BMT/KSPPS. Ia juga mendorong agar Kopontren dapat melakukan perubahan anggaran dasar menjadi KSPPS/UPPS Koperasi.

Sementara Ketua Umum Perhimpunan BMT Indonesia, Jularso mengatakan dalam Silatnas 2016 ini pihaknya melakukan verifikasi ulang terhadap anggotanya, dimana dari 550 BMT yang terdaftar, sebanyak 200 BMT tidak melakukan registrasi ulang.

"Sehingga Silatnas 2016 ini diikuti 350 BMT seluruh Indonesia. Kami memberikan kesempatan pada BMT yang tidak melakukan registrasi ulang juga pada BMT yang ingin bergabung untuk mendaftar lagi buat Silatnas tahun depan," katanya.