:
Oleh Baheramsyah, Selasa, 15 November 2016 | 09:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 738
Bandung,InfoPublik - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) pada tahun 2017 akan membagikan empat juta Inseminasi Buatan (IB) atau semen beku (sperma beku) sapi gratis pada peternak. Langkah tersebut diambil untuk mempercepat swasembada daging sapi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, untuk mempercepat target swasembada daging sapi Kementan akan memperbanyak sapi indukan siap beranak di seluruh Indonesia, total populasi sapi indukan dan sapi bakalan diseluruh Indonesia saat ini sebanyak 14-15 juta ekor yang mana 4-5 juta ekor di antaranya adalah sapi indukan.
“Guna meningkatkan jumlah populasi sapi indukan, pemerintah memberikan IB (inseminasi buatan) gratis sebanyak 4 juta ekor, dengan harapan dapat menargetkan ada kelahiran baru 3 juta ekor,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman di sela kunjungan ke Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Bandung, Senin (14/11).
Amran menambahkan, Kementan sudah menyiapkan subsidi semen beku (sperma sapi) untuk inseminasi buatan (IB). Di tahun 2017, Kementan menyiapkan 4 juta IB dengan target kelahiran sekira 3 juta ekor sapi.
Saat ini kementan telah menyiapkan beberapa sapi yang disuntik atau diberi inseminasi buatan supaya dapat bunting dan melahirkan anak sapi. Jika tidak bunting, maka sapinya akan dipotong.
“Khusus untuk sapi ada program khusus namanya Upus Siwab. Jadi setiap sapi indukan di seluruh Indonesia, kita wajibkan bunting, kalau enggak bunting kita potong,” ujar Amran.
Upaya khusus sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab) diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp 6 triliun. Dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (APBN), Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun dari swasta. “Rp 1 triliun itu anggaran hanya dari APBN,” ujar Amran.
Sedangkan anggaran lainnya dari kredit usaha rakyat (KUR) dan pihak swasta. “Ada rencana dari bank Rp 5 triliun. Dari swasta juga ikut berpartisipasi karena impor indukan,” terangnya.
Sebagaimana diketahui, Kementan melalui Permentan No. 48/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting, meluncurkan Upsus Siwab. Program ini menargetkan sapi untuk diinseminasi sebanyak 4 juta ekor pada 2017 dan menghasilkan anakan sapi sebanyak 3 juta ekor pada 2018.
Sementara Ketua Pelaksana Upsus Siwab Syukur Iwantoro mengatakan inseminator merupakan ujung tombak sistem pelaporan dan pendataan pelaksanaan inseminasi buatan. Sistem pelaporan akan didesain terintegrasi mulai dari kabupaten, kecamatan, hingga provinsi setiap harinya.
Syukur menjelaskan nantinya inseminator juga akan menjadi simpul koordinasi di daerah termasuk soal pakan ternak, data sapi yang diinseminasi, hingga data sapi yang lahir. Sistem pendataan harian ini telah dimulai sejak 10 November 2016.
“Inseminator merupakan titik sentral kegiatan Upsus Siwab, mulai dari inseminator tingkat kecamatan karena merupakan titik awal pelaporan dimulai, hingga ke tingkat provinsi yang setiap hari dilaporkan ke pusat,” jelas Syukur.
Syukur menjelaskan target dari Upsus Siwab ini adalah kebuntingan sapi 3 juta ekor dari akseptor sebanyak 4 juta ekor. Tidak hanya itu, Upsus Siwab juga memungkinkan perbaikan bobot tubuh dan perbaikan gizi sapi betina sehingga jumlah akseptor dapat terus bertambah.
“Untuk yang sapinya kurang gizi, akan diperbaiki kondisinya melalui pakan. Yang terkena penyakit, dokter hewan setempat akan memberikan surat keterngan sehingga sapi tersebut nantinya bisa dipotong sehingga tidak ada lagi sapi betina produktif yang dipotong,” jelasnya.