:
Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 7 Oktober 2016 | 17:13 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 628
Jakarta, InfoPublik - Kondisi angkutan umum saat ini tidak hanya dihadapkan dengan permasalahan kapasitas dan kualitas pelayanan saja, tetapi juga tidak terintegrasinya tiket elektronik (e-ticket) antarmoda yang baik.
Oleh karena itu, BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) berupaya menginisiasi layanan integrasi sistem tiket transportasi antar moda yang ada di Jabodetabek, agar kedepannya dapat diterbitkan tiket elektronik yang berlaku bagi seluruh angkutan umum massal di Jabodetabek.
"Saat ini kami telah mendata dan memetakan jaringan dan simpul angkutan umum massal di Jabodetabek (transjakarta, KRL, MRT, LRT, dll) dan ke depan diharapkan pada 2019 semuanya sudah dapat beroperasi. Permasalahan yang dihadapi selain integrasi fisik adalah integrasi pembayaran sehingga kami mendorong untuk menginisiasi layanan integrasi sistem tiket transportasi yang ada di Jabodetabek," ungkap Kepala BPTJ, Elly Sinaga.
Elly menuturkan, meski saat ini, PT. KCJ dan Transjakarta telah menerbitkan kartu elektronik yang mampu memberikan kemudahan bagi penggunanya, namun belum sepenuhnya dapat mengintegrasikan layanan transportasi antarmoda. Idealnya, pengguna KCJ yang akan melanjutkan perjalanan menggunakan transjakarta dapat menggunakan kartu yang sama, sehingga melalui pengintegrasiaan tiket elektronik untuk penggunaan kereta api dan transjakarta dapat mengurangi penggunaan beragam kartu (one card for all).
BPTJ mempunyai fungsi mengembangkan, mengelola, dan meningkatkan pelayanan transportasi secara terintegrasi di wilayah Jabodetabek, berupaya untuk menyusun standar yang sama untuk seluruh sistem penyelenggaraan transportasi. Termasuk didalamnya standar data yang terintegrasi untuk analisis pola perjalanan asal tujuan menuju seamless transport.
Elly mengatakan, program ini akan segera dilaporkan ke Menteri Perhubungan dan segera dibentuk tim kerja yang akan bertugas merencanakan standar sistem pembayaran antara lain; kecepatan proses transaksi, keamanan, interoperabilitas dan frekuensi yang digunakan, termasuk kelembagaan, desain kartu, bisnis model, proses model dan menyusun road mapnya.