Jerman Tingkatkan Kerja Sama Investasi Industri

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 6 Oktober 2016 | 02:22 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Jerman akan meningkatkan kerja sama strategis dengan Indonesia terutama di bidang investasi industri dan pendidikan vokasi.

"Dibahas mengenai comprehensive economic partnership agreement (CEPA) dan bilateral investment treaty (BIT)," kata Menperin Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Michael Freiherr von Ungern-Sternberg di Jakarta, Rabu (5/10). 

Menurut Airlangga Hartarto, mengenai BIT atau perjanjian perlindungan untuk penanaman modal, Jerman mengharapkan dapat diperpanjang hingga berlakunya Indonesia-Uni Eropa CEPA. 

Dijelaskannya, BIT antara Indonesia dan Jerman akan habis pada Mei 2017. Pemberlakuan BIT selama ini untuk memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha yang berinvestasi di Indonesia. 

Pihaknya terus membuka peluang kerja sama kedua negara di berbagai sektor industri. Hingga saat ini, aliran investasi Jerman di Indonesia untuk sektor industri, didominasi antara lain oleh industri alat angkutan dan transportasi, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi, industri tekstil, industri makanan, industri kulit, barang dari kulit dan sepatu, industri karet, barang dari karet dan plastik, serta industri mineral non logam.

Pada periode 2010-2015, nilai keseluruhan investasi Jerman di Indonesia mencapai 552 juta dolar AS dengan 547 proyek yang menyerap tenaga kerja sebanyak 38.382 orang. Sedangkan, pada triwulan I tahun 2016, nilai investasi Jerman di Indonesia sebesar 24,6 juta dolar AS dengan 29 proyek. 

Seperti diketahui dalam beberapa tahun terakhir perusahaan Jerman yang aktif berinvestasi di Indonesia, di antaranya Heidelberg Cement (Indocement), Fresenius, Volkswagen, Airbus, dan Rheinmetall.