:
Oleh Putri, Kamis, 22 September 2016 | 09:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 502
Jakarta, InfoPublik - Festival Puputan Badung ke-3 dan pawai budaya Mahabandana Prasda 2016 diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Puputan Badung ke 110 tahun. Acara tersebut mengusung tema "Spirit 110 Tahun Puputan Badung Sebagai Wahana Pelestarian Kreativitas Seni Budaya Melalui Kearifan Lokal Menuju Denpasar Kota Cerdas".
Menteri Koperasi UKM AAGN Puspayoga membuka acara tersebut. Ia mengatakan peringatan Puputan Badung kali ini menjadi semangat dari Walikota setempat dalam mewujudkan Kota Denpasar yang cerdas. "Jadi mengambil apa semangat Puputan Badung itu untuj menata kota dan Pak Walikota sudah sangat jelas melalui semangat Puputan Badung dengan tema ini arti bahasanya gajah mati meninggalkan gading harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati menibggalkan nama," jelasnya, Rabu (21/9), melalui keterangan resminya di Jakarta.
Menteri Puspayoga melanjutkan bahwa ia tidak pernah absen setiap perayaan Puputan Badung yang digelar masyarakat Bali. Karena Menteri Puspayoga menyebut dirinya sebagai cucu dari salah satu pahlawan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung.
Pada acara tersebut, Menteri Puspayoga didampingi Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra, Wakil Walikota IGN Jaya Negara, Anggota DPD Cok Ratmadi, Ketua DPRD Denpasar I Gusti Ngurah Gede, dan sejumlah tokoh adat Bali.
Selain itu juga, Menteri Puspayoga menyerahkan foto perjuangan Puputan Badung kepada Walikota Denpasar Ida Bagus. Foto yang diserahkan diambil dari Museum Leiden di Belanda.
Walikota Denpasar Ida Bagus mengatakan peringatan ini sudah dilakukan dalam 10 tahun lalu. "Waktu it tonggak sejarah bagi kota Denpasar dan Bali. Itu mrnjadi suatu karakter keberanian yang dimiliki Cokordo Mantuk Rana (IGN Made Agung). Waktu itulah kita peringati beliau," jelasnya.