:
Oleh Baheramsyah, Rabu, 14 September 2016 | 01:07 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K
Jakarta, InfoPublik - Terminal Petikemas Kalibaru atau New Priok Terminal (NPCT) di Pelabuhan Utama Tanjung Priok Jakarta Utara, Selasa (13/9) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Terminal baru yang berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 32 hektare dan pada akhir tahun 2016 akan memiliki panjang dermaga 850 meter ini, akan menambah kapasitas penanganan petikemas yang semula berkisar 5 juta TEUs/tahun menjadi sekitar 7 juta TEUs/tahun.
Dalam sambutanya Presiden Jokowi mengingatkan, kompetisi semakin hari semakin sengit, semuanya membangun inovasi baru, semuanya membangun fasilitas-fasilitas yang mendukung daya saing negaranya masing masing. Karena kita tidak mau ditinggal, tidak mau kalah dalam persaingan, maka mau tidak mau pembangunan pelabuhan baru tidak bisa ditunda.
“Di zaman Pak RJ Lino (mantan Dirut Pelindo 2) saya sampaikan pada saat itu secepatnya terminal ini diselesaikan. Jangan menunggu-nunggu lagi dikerjakan. Jangan 1 shift, kerjakan 2-3 shift karena kita sangat kekurangan kapasitas terminal. Alhamdulillah saat ini sudah selesai terminal petikemas yang pertama,” ungkap Jokowi.
Presiden meminta kepada Dirut Pelindo 2 agar terminal yang kedua maupun yang ketiga segera diselesaikan. Terminal produk yang ke-4 dan yang ke-5 pun, menurut Presiden, juga harus segera diselesaikan. “Jangan menunggu-nunggu, jangan memperlambat. Kalau keuangan dari Pelindo 2 tidak cukup gandeng swasta, gandeng investor,” tutur Presiden.
Presiden bersyukur atas selesainya pembangunan Terminal 1 itu. Ia meminta agar terminal yang ke-2 dan ke-3, juga ke-4 dan ke-5 sudah selesai pada 2019. “Semuanya akan kita selesaikan dan harus selesai pada tahun itu, karena semua negara berlomba-lomba melakukan inovasi, menginisiasi melakukan perombakan besar-besaran untuk meningkatkan daya saingnya,” ujarnya.
Presiden Jokowi menegaskan, tujuan pembangunan infrastruktur pelabuhan adalah menurunkan biaya logistik dan menurunkan biaya transportasi. Ia mengemukakan, kalau dibanding dengan negara tetangga biaya di Indonesia masih antara 2 sampai 2.5 kali lipat lebih mahal. “Mahal sekali, entah karena pungli, entah karena lama prosesnya,” tuturnya.
Karena itu, lanjut Presiden, pembangunan pelabuhan yang modern tidak bisa ditunda-tunda lagi dalam rangka konektivitas antar pulau, provinsi, dan daerah yang menopang arus perdagangan dan investasi yang datang ke negara kita.
Pada acara peresmian NPCT, Presiden Jokowi didampingi Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kapolri Tito Karnavian, dan Wagub DKI Djarot Syaiful Hidayat.