Menperin Fokus Jaga Ketersediaan Bahan Baku Industri Makanan Minuman

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 21 Juli 2016 | 20:20 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri makanan dan minuman memiliki arti penting dan strategis bagi perekonomian nasional, karena mendukung ketahanan pangan dan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembentukan PDB, penyerapan tenaga kerja maupun dalam perolehan devisa.

Oleh karena itu, Kementeriannya saat ini memacu industri makanan dan minuman di dalam negeri agar dapat terus tumbuh melalui penyediaan kebutuhan bahan baku dan bahan penolong secara cukup dan berkesinambungan.

Keberadaan industri pendukungnya sangat diperlukan untuk menjaga konsistensi kinerja industri makanan dan minuman yang dari tahun ke tahun mampu tumbuh dan berkembang.

Pada triwulan pertama tahun 2016, industri makanan dan minuman memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp 136,57 triliun (berdasarkan harga berlaku) atau memberikan kontribusi sebesar 31,4 persen terhadap PDB industri pengolahan non-migas.

“Pada periode yang sama, ekspor industri makanan dan minuman sebesar 499,1 juta dolar AS atau menyumbang 5,88 persen dari ekspor hasil industri,” kata Menperin dalam siaran persnya, Kamis (21/7).

Pertumbuhan industri makanan dan minuman (tidak termasuk industri pengolahan tembakau) berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen, sedangkan industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 7,54 persen.