Tekan Harga Jeroan Sapi, Kementan Keluarkan Izin Impor

:


Oleh Baheramsyah, Kamis, 21 Juli 2016 | 20:17 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pertanian akan merevisi Permentan Nomor 58 tahun 2015 tentang Larangan Impor Jeroan sapi, menjadi mengijinkan impor jeroan. Ini dilakukan untuk menekan harga jeroan sapi yang sudah mencapai Rp 90 ribu per kg.

Pemerintahan Joko Widodo menempuh langkah naiknya harga jeroan melalui perubahan regulasi. Pemerintah menyusun aturan yang dapat menekan lonjakan harga dengan merevisi Permentan Nomor 58/2015 yang melarang impor jeroan sapi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, perubahan kebijakan yang dilakukannya, seperti keputusan untuk mengizinkan impor jeroan. Ia menegaskan regulasi untuk kepentingan rakyat bukan individu dan bukan pula untuk golongan.

“Harga jeroan sapi saat ini sudah menyentuh harga Rp 90 ribu per kg padahal harganya di luar negeri cuma satu dolar AS atau sekitar Rp13.000 per kg, itu berarti naik 500 persen, itulah yang melatarbelakangi pemerintah melalui Kementan untuk merevisi Permentan, dengan mencari solusi melalui regulasi agar opsi pemenuhan kebutuhan protein rakyat dapat terpenuhi dengan harga terjangkau,” ujar Mentan Amran di Jakarta, Kamis (21/7).

Amran menambahkan, harga jeroan sapi idealnya maksimal Rp 30 ribu per kg. Sementara saat ini di kisaran Rp 90 ribu per kg yang tentunya sangat membebani konsumen khususnya rakyat kecil. 

Impor dilakukan karena pemerintah berupaya menstabilkan harga daging sapi yang melambung hingga Rp120 ribu per kg. Dengan membuka impor daging sapi beku dari Australia, konsumen dapat membeli daging sapi di bawah Rp 80 ribu perkg.

"Kalau harga turun 30 persen sampai 50 persen tentu rakyat senang, regulasi direvisi untuk kepentingan rakyat,” papar Amran.

Terkait sejumlah pihak yang mengkritisi pemerintah, yang melempar isu tentang penyakit hewan dan lemak jeroan sapi yang dapat memicu kanker lantaran dampak dari pakan ternak yang dikenal sebagai betagonis. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah pemerintah mengingat kemajuan teknologi khususnya di bidang veterinary atau kesehatan hewan.

“Saya tegaskan sapi potong dan sapi bakalan sumbernya sama dari Australia dan sebelum masuk Indonesia diperiksa dulu kesehatan ternak yang diimpor. Artinya, gugur ini penyakit. Jangankan hormon atau penyakit dari luar negeri, dulu disebut ada yang memicu kanker kemudian kami lihat langsung melalui sidak dan kritik tersebut pun gugur,” tutup Amran.