:
Oleh Baheramsyah, Kamis, 12 Mei 2016 | 11:57 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 575
Jakarta, InfoPublik - Negara-negara berkembang dalam Developing Eight (D-8) berkomitmen meningkatkan kerjasama industri. Pembahasan yang cukup mendapat perhatian adalah negosiasi kerjasama PT Industri Kereta Api (INKA) dan perusahaan BUMN di Mesir.
"PT INKA berencana mengadakan kontrak kerjasama industri maupun perdagangan dengan salah satu BUMN terkemuka di Mesir, untuk pengadaan gerbong kereta api dan kepala truk, serta membangun fasilitas perawatan dan perbaikannya di Mesir,” ungkap Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono, Kamis (12/5).
Secara umum, kesepakatan anggota D8 di sektor industri diwujudkan pada pelaksanaan The 9th Working group on Industrial Cooperation dan The 5th Ministerial Meeting D-8 on Industrial Cooperation di Kairo, Mesir pada 9-11 Mei 2016.
“Pertemuan kali ini berfokus pada pembahasan kerjasama sektor industri di antara negara anggota D-8, yang terdiri dari Indonesia, Bangladesh, Mesir, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Turki,"€ kata Sigit.
Dia mengungkapkan, beberapa negara anggota D-8 termasuk Indonesia memanfaatkan ajang ini untuk menjalin kerjasama bilateral guna meningkatkan pengembangan industri di tingkat bilateral.
“Kami telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Mesir, Helmy Fauzi. Pertemuan tersebut banyak membahas berbagai potensi kerjasama di bidang industri antara Indonesia dan Mesir secara bilateral, baik yang sedang di inisiasi maupun yang berpotensi akan menguntungkan kedua negara,” ujar dia.
Sigit mengatakan pihaknya dan Duta Besar RI untuk Mesir pun telah menyepakati untuk memberikan dukungan penuh agar kerjasama bilateral dapat terwujud dalam waktu dekat. Selain itu, dilakukan pula kerjasama bantuan teknis dan transfer teknologi sebagai tahap lanjutan dari kerjasama tersebut yang ditujukan untuk menjamin akses pasar produk PT INKA ke pasar Mesir dan negara-negara sekitarnya.