Presiden Ingatkan Gubernur Perhatikan Tiga Hal

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 11 Mei 2016 | 14:50 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 269


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo mengatakan, ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan oleh Gubernur se-Indonesia, antara lain peningkatan belanja modal, perencanaan yang lebih fokus, dan penguatan brand sebuah daerah.

“Yang pertama, saya mengingatkan terlebih dahulu. pada akhir tahun 2015, di bulan Desember yang lalu, uang anggaran daerah yang masih berada di bank, terutama Bank Pembangunan Daerah (BPD) ada kurang lebih 90 triliun. Tetapi pada akhir bulan yang lalu, uang anggaran yang ada di bank daerah BPD ada 220 triliun, ” kata Presiden Jokowi saat menutup secara resmi agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2016 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/5).

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar anggaran itu segera dibelanjakan, segera direalisasikan di masing-masing daerah.

“Ini uang yang sangat besar sekali. Kita carinya pontang-panting setiap bulan, ditransfer ke daerah (kota, kabupaten dan provinsi) tetapi di sana justru disimpan, tidak digunakan,” tambah Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menambahkan, empat bulan yang lalu, saya telah memerintahkan Menteri Keuangan agar daerah-daerah yang menyimpan uang dalam jumlah besar, diubah menjadi surat utang (SPM) agar uang tidak bisa digunakan.

“Saya akan mengumumkan daerah mana yang banyak menyimpan uangnya di bank, jika tidak segera memanfaatkan dananya,” tegas Presiden seraya menegaskan bahwa tahun sebelumnya telah memberikan peringatan.

Uang sebesar Rp220 triliun, menurut Presiden, dapat diinvestasikan pada hal-hal yang produktif. “Bukan pada belanja barang yang tidak produktif, bukan pada pembangunan gedung yang tidak produktif, bukan pada belanja-belanja untuk perjalanan dinas, kunjungan kerja, atau pembelian-pembelian barang misalnya untuk mobil dinas dan sebagainya,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menegaskan kembali bahwa kesalahan tersebut yang harus dihilangkan, dikurangi dan dihilangkan.

“Sekali lagi, uang 200 triliun uang yang sangat besar sekali. Segera belanjakan dan giring belanja-belanja semuanya pada belanja modal yang produktif, yang mempunyai efek pada pertumbuhan ekonomi di daerah,” tuturnya.

Apalagi daerah-daerah yang sekarang ini, ungkap Presiden, harga komoditas dan quantity ekspornya sedang turun. “Justru trigger-nya ada di APBD provinsi, APBD Kabupaten, APBD Kota, dan banyak yang tidak melakukan itu.”

Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi turut didampingi oleh Wapres Jusuf Kalla, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, serta para Menteri Kabinet Kerja lainnya. Acara ini juga dihadiri oleh pimpinan lembaga negara dan gubernur seluruh Indonesia.