Wapres: Tugas Bulog Semakin Berat

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 10 Mei 2016 | 15:46 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 423


Jakarta, InfoPublik - Tugas Bulog menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla sekarang ini semakin berat. Apalagi masalah pangan dialami oleh hampir di banyak negara.

"Kenapa selalu jadi masalah? Karena penduduk tambah, lahan terbatas akibat penduduk sendiri. Selanjutnya masalah iklim. Apalagi ada climate change. Kemudian ada masalah lingkungan, dan persaingan makanan versus minyak. Jagung apakah buat makanan apa buat bahan bakar," kata Jusuf Kalla saat memberikan kuliah di acara HUT Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) ke-49 di kantor Bulog, Jakarta, Selasa (10/5).

Menurutnya, kebutuhan beras sekarang ini sangat besar setelah banyak orang beralih ke beras dari sebelumnya mengkonsumsi singkong atau sagu.

Peran Bulog pun menurutnya menjadi krusial. Perusahaan pelat merah itu harus bisa mengendalikan harga dan distribusi pangan secara merata ke seluruh Indonesia.

"Kalau Bulog dibuat saat itu tahun 1967 itu penduduk RI jumlahnya 160 juta. Sekarang 250 juta. Jadi sulit bandingkan Bulog dulu dan sekarang. Orang yang diurus jumlahnya beda. Lahan juga makin sempit. Jalan ke Karawang samping kiri-kanan pabrik semua. Perubahan itu bikin masalah pangan saat ini," ujarnya.

Indonesia sebagai negara kepulauan juga menjadi masalah tersendiri dalam distribusi pangan. Logistik di negara kepulauan jauh lebih rumit ketimbang negara yang minim pulau.

“Maka masalah distribusi tidak lepas dari masalah suplai. Indonesia negara kepulauan, beda dengan yang negara kontinental. Kepulauan perlu logistik yang lebih rumit. Kita sama masalahnya dengan Filipina," kata Kalla.