Kemenhub Siapkan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2016

:


Oleh Dian Thenniarti, Sabtu, 30 April 2016 | 10:25 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 215


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan rencana operasi angkutan lebaran dalam rangka kelancaran penyelenggaraan angkutan lebaran yang akan berlangsung pada Juni 2016.

Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2016 akan dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan. "Saat ini Kemenhub masih melakukan serangkaian rapat koordinasi di beberapa daerah dengan instansi terkait seperti pemerintah daerah, dinas perhubungan, kepolisian dan perangkat daerah lainnya," jelas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Hemi Pamuraharjo, Jumat (29/4).

Pada angkutan lebaran tahun ini, direncanakan pemantauan yang dilakukan Kemenhub dimulai pada H-12 sampai H+10 atau mulai dari 24 Juni sampai 17 Juli 2016.

Pemantauan tersebut berlaku di sektor perhubungan darat, udara dan perkeretaapian. Sementara sektor perhubungan laut dilakukan lebih awal yaitu mulai H-15 sampai H+15.

Menurut Hemi, berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan Angkutan Lebaran sebelumnya, beberapa  lokasi  yang dapat menimbulkan kemacetan pada saat arus mudik dan balik diantaranya pintu tol, persimpangan, pasar tumpah, perlintasan KA Sebidang, kawasan wisata, SPBU dan rest area di jalan tol.

Untuk beberapa lokasi rawan kemacetan di Pulau Jawa diidentifikasi Kemenhub pada 11 titik yakni Merak, Cikampek dan sekitarnya, Nagrek dan sekitarnya, Cirebon-Pejagan-Brebes Ps Gebang, akses tol Pejagan dan Pejagan, Ketanggungan  Prupuk, Jembatan Cipait dan Kalipah, Ciregol, Sumpiuh, akses tol Semarang  Ungaran, Ambarawa, Broncong, Tuban, Babat, Lamongan dan Porong  Sidoarjo.

"Sementara, telah teridentifikasi sebanyak 24 lokasi pasar tumpah yang tersebar mulai dari ujung barat Pulau Jawa yaitu Serang hingga ujung timur (Banyuwangi). Sedangkan beberapa lokasi rawan macet akan terjadi terutama di jalan-jalan nasional yang berpotongan dengan jalan tol, yakni sebelum masuk tol dan setelah keluar tol," kata Hemi.

 

Upayakan Pelayanan Terbaik 

Hemi menambahkan, jelang arus mudik lebaran 2016, Kemenhub berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang melakukan mudik agar dapat melakukan perjalanan dengan selamat, aman dan lancar.

Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya menutup jembatan timbang yang dialihfugsikan sebagai tempat area perisitirahatan atau rest area bagi para pemudik. Menyiapkan jalur-jalur alternatif dan memasang rambu dan marka jalan untuk keselamatan pengguna jalan, memasang Variable Message Sign (VMS) yaitu berupa monitor informasi elektronik yang dipasang di ruas jalur untuk menginformasikan kondisi terkini arus lalu lintas.

"Untuk kelancaran arus mudik dan balik lebaran, juga akan diatur pelarangan kendaraan besar seperti truk untuk melintas yang diterbitkan melalui Surat Edaran Menteri Perhubungan. Direncanakan pada tahun ini pelarangan akan dilakukan mulai H-5 sampai H+3," ujarnya.

Pelarangan angkutan barang dikecualikan bagi pengangkut barang kebutuhan pokok seperti BBM, gas, dan sembilan kebutuhan pokok. "Yang dilarang melintas contohnya adalah truk-truk pengangkut barang-barang material seperti batako, tanah dan sebagainya."

"Hal lainnya, memasang CCTV di 50 titik yang memonitor 40 ruas jalan, lima jembatan timbang dan lima terminal, dan pemuktahiran Road Transport and Traffic Management Center (RTTMC) yang dapat diakses para pemudik untuk mendapatkan informasi terkini seputar mudik (aplikasi RTTMC HUBDAT dapat di download melalui Playstore)," tambah Hemi.