Kemenkop UKM Perkuat Koperasi Ternak Puyuh

:


Oleh Putri, Selasa, 19 April 2016 | 09:04 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 667


Jakarta, InfoPublik - Peluang usaha beternak puyuh sangat menjanjikan. Terlebih produk puyuh dapat dipasarkan secara bervariatif. Permintaan telur dan daging putuh secara nasional cukup tinggi dan belum dapat terpenuhi.

Yuana Setyowati Bernas Deputi Rekonstruksi Usaha Kemenkop UKM mengatakan peluang usaha peternakan puyuh masih sangat terbuka. Telur dan daging puyuh dapat dijual secara langsung dan dapat diolah menjadi bakso, ekado, telur puyuh asin, dan telur puyuh kaleng.

"Masa produksi puyuh cukup cepat dalam kurun waktu 45 hari dengan periode masa produksi sampai 18 bulan dengan tingkat risiko yang kecil. Pangan olahan telur dan daging puyuh memiliki nilai gizi tinggi perlu didengungkan kepada masyarakat luas," kata Yuana Setyowati Bernas dalam acara peluncuran Kemitraan KUKM di Jakarta, Kamis (14/4).

Lanjut Yuana, koperasi puyuh saat ini sebagai upaya untuk menggugah masyarakat dan komunitas puyuh agar tetap eksis dan berkembang. Walaupun keberadaan sentra peternak puyuh bedomisili di pedesaan namun hasil produksinya tersebar di seluruh pelosok desa dan kota.

Sementara itu, di sisi peternakan puyuh dapat dikembangkan sistem peternakan terpadu yaitu pemanfaatan kotoran puyuh sebagai pupuk organik dan pupuk dasar penghasil plankton pada budidaya ikan.

Pada 2015, Kemenkop UKM telah menggelontorkan bantuan senilai Rp3 miliar untuk pengadaan kandang sangkar puyuh kepada 150 UKM peternak di 15 koperasi. "Bantuan ini berdampak pada penurunan biaya operasional karena pengelolaan budidaya dan pemasaran hasil dapat dilakukan secara bersama-sama," jelas Yuana.

Selain itu, lanjut Yuana, Kemenkop UKM juga memberikan fasilitas dalam hal pembiayaan dengan disediakannya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) serta memfasilitasi pemberian izin legalitas usaha IUMK dari camat dan BRI.