RI-Inggris Tingkatkan Kerjasama Bidang Industri Kreatif

:


Oleh Amrln, Rabu, 13 April 2016 | 10:32 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 382


Jakarta, InfoPublik - Presiden RI Joko Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris pada tanggal 19-20 April 2016. Salah satu fokus kerjasama yang akan dilakukan oleh kedua negara adalah kerjasama di bidang ekonomi kreatif.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/4), mengaku akan memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Inggris, melalui Kementerian Kebudayaan dan Ekonomi Digital dan British Council Indonesia dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang industri kreatif.

"Perjanjian kerja sama kedua negara tersebut dibangun untuk membangun kerja sama antarpelaku industri kreatif di dua negara. Hal itu juga diharap dapat membuat ruang-ruang baru bagi industri kreatif Indonesia di Inggris, Inggris di Indonesia dan kedua pihak di mata dunia," kata Triawan.

Ditambahkannya, kolaborasi ini pun selaras dengan 'Programme of UK-ID 2016-2018' atau lebih dikenal dengan UK:ID, sebagai bentuk co-branding kedua negara.

Triawan mengakui, Inggris merupakan salah satu mitra strategis Pemerintah Indonesia untuk kembangkan industri ini. Inggris memiliki Kementerian Budaya dan Ekonomi Digital yang memiliki visi-misi yang sama dengan Bekraf untuk bergerak di ranah ekonomi kreatif.

"Kerja sama ini perlu dikembangkan sehingga langkah-langkah strategis untuk pengembangan pasar dan perdagangan dapat dilakukan secara sinergis. Penandatangan MoU (Nota Kesepahaman) yang bakal dilakukan (di Inggris) merupakan pembaharuan dari MoU sebelumnya. Kita ingin MoU ini menjadi MoA (Memorandum of Action)," ujarnya.

Direktur Kesenian dan Industri Kreatif British Council, Adam Pushkin, mengatakan hal ini melanjutkan kolaborasi dua negara dalam bidang Sustainable and Ethical Fashion, digital culture, serta dunia fesyen. "Kami mengumumkan, untuk pertama kalinya seniman Indonesia akan ambil bagian di Digital Design Weekend yang diadakan di V&A Museum di London pada September 2016," ujar Pushkin.

Kerja sama itu, menurut Pushkin, berlandaskan hubungan kuat yang terus dibangun oleh industri kreatif kedua negara, serta berbagai program yang menyajikan kolaborasi kedua negara untuk publik yang lebih luas lagi termasuk melalui digital platform atau penggunaan kreatif dan teknologi digital juga film dokumenter.

Tak hanya sampai di situ, kerja sama juga akan menyentuh 16 subsektor lain yang jadi kewenangan Bekraf, seperti advertising, arsitektur, performing art, konten digital, fesyen, kuliner dan lainnya.