Pemerintah Minta Perusahaan Otomotif Bangun Basis Produksi di Indonesia

:


Oleh R.M. Goenawan, Sabtu, 9 April 2016 | 22:08 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 386


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian Saleh Husin optimistis Indonesia mampu menjadi basis produksi pabrikan otomotif dunia. Bukan hanya sebagai negara tujuan pemasaran, sebaliknya produksi mobil dan sepeda motor nasional dapat berorientasi ekspor.

Saleh Husin mengajak para perusahaan otomotif membangun pabrik mesin dan komponen bukan hanya sekadar perakitan tetapi juga produksi masif.

Menperin menuturkan, dalam setiap kesempatan bertemu dengan CEO otomotif yang memasarkan produknya di Indonesia, pihaknya terus meminta peningkatan investasi.

"Pendekatannya beragam, kadang saya sindir, saya goda, juga saya tawarkan dengan memaparkan fasilitas fiskal dan nonfiskal. Bahkan, saat ke pabrik beberapa merek di Jepang, kami terus terang bilang jangan tanggung-tanggung berbisnis otomotif di Indonesia," ujar Menperin Saleh Husin di Jakarta, Sabtu (9/4).

Ia juga berharap, pelaku usaha melakukan identifikasi lapangan secara lebih akurat terhadap selera pasar domestik maupun global yang semakin kritis, terutama pada aspek kualitas, harga dan pelayanan purna jual.

Berdasarkan data yang dihimpun Kemperin, penjualan kendaraan bermotor roda empat mencapai 1,1 juta unit pada tahun 2015. Angka penjualan ini akan terus tumbuh seiring peningkatan ekonomi nasional. Investasi sektor otomotif pun terus mengalir seiring perbaikan iklim berusaha dan penanaman modal.

"Toyota sudah membangun pabrik mesin, Isuzu dan Mitsubishi juga menyuntikkan terus modal untuk menambah produksi," ujarnya.

Saleh mengatakan pemain besar otomotif asal Tiongkok, Wuling juga dalam tahap membangun pabrik Rp 10-11 triliun di Karawang. Industri otomotif telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu prioritas melalui berbagai upaya strategis terutama untuk menarik investasi baru dan mendorong peningkatan kapasitas produksi. Upaya yang dilakukan antara lain memperkuat struktur industri otomotif melalui peningkatan kemampuan industri komponen, infrastruktur teknologi, peningkatan kemampuan SDM, serta manajemen industri.

Sementara itu, sebagai industri yang memberikan efek ganda cukup besar terhadap kegiatan sektor ekonomi lainnya, industri otomotif telah berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang. Jumlah itu terdistribusi pada berbagai sektor mulai dari industri perakitan, industri komponen lapis pertama, kedua, dan ketiga, sampai di tingkat bengkel resmi penjualan, service dan suku cadang.