HIPMI: Indonesia Dalam Posisi Darurat MEA

:


Oleh Astra Desita, Kamis, 31 Maret 2016 | 10:59 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 490


Jakarta, InfoPublik - Menpora Imam Nahrawi didampingi Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Sakhyan Asmara, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Chandra Wijaya menerima Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia, Rektor HIPMI Perguruan Tinggi Said Aldi Al Idrus di Gedung Kempora Jakarta, Rabu (31/3).

Pada pertemuan itu Bahlil menyampaikan rencana digelarnya Jambore HIPMI se- ASEAN pada Bulan Mei di Bandung serta memaparkan bagaimana kondisi ketertarikan pemuda untuk berdaya saing dalam dunia usaha menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).  "Jumlah pengusaha Indonesia 1,5 hingga 1,6% bila dibandingkan dengan negara lain Indonesia terendah (Singapura 7%, Malaysia 4,5-5%, Thailand), kecenderungan pemuda lulusan S1 seluruh Indonesia 83% ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil dan karyawan dari pada menjadi pengusaha. Jadi kondisi seperti ini kita berada dalam posisi Darurat MEA," katanya.

Menurutnya beberapa kendala dalam merintis menjadi pungusaha pemula adalah modal. "Undang-Undang kita memberikan syarat peminjaman modal harus ada neraca 3 tahun terakhir, rekening koran 6 bulan terakhir dan aset. Hal ini kontraproduktif mengingat pemula, harus ada terobosan dari Kemenpora guna meningkatkan pendapatan negara dengan menambah jumlah pengusaha muda," tambahnya.

Menanggapi kondisi terssebut, Menpora sepakat harus ada perubuhan kebijakan dengan skala besar untuk menghadapi MEA. Salah satunya yakni, mengeluarkan kebijakan yang sifatnya memberikan kemudahan bagi anak muda atau masyarakat kita untuk menggeluti dunia usaha. "Saya setuju kalau kita masuk dalam Darurat MEA ketika mendapatkan data seperti ini. Oleh karena itu saya mengajak HIPMI bersama Kemenpora untuk secepat mungkin merumuskan kebijakan-kebijakan yang memudahkan untuk dunia usaha," kata Menpora.      

Sementara Sakhyan Asmara yang menghadiri konfrensi pers menyampaikan, pada pertemuan dengan Menpora tidak hanya disampaikan tentang akan di gelarnya Jambore se-Asean tetapi juga tentang menyikapi perkembangan perekonomian bangsa serta konsep HIPMI yang dapat disinergikan dengan Kemenpora dalam menciptakan pengusaha muda menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Pak Menteri memberikan respon sangat kuat dan mendukung penyelenggaraan Jambore se-Asean, terutama dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan persoalan regulasi yang terkadang menghambat perkembangan pertumbuhan ekonomi bangsa khususnya pengusaha muda," tambah Sakhyan.

Sementara Rektor HIPMI Perguruan Tinggi Said Aldi Al Idrus menyampaikan pada tanggal 23 Mei akan dilaksanakan Jambore HIPMI Perguruan Tinggi se-Asean di Universitas Telkom Bandung, Jawa Barat. "Insyaallah akan dibuka Presiden RI, diisi beberapa motivator dari Menteri termasuk Menpora, akan ada kompetisi, bisnis plant 1000 peserta terbaik akan dibantu HIPMI," ucapnya.

"Hingga hari ini ada 3500 peserta dari seluruh Indonesia 34 Provinsi dan 500 kabupaten/kota dan dari 10 negara Asean (Malaysia, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Kamboja) semoga akan ada networking dengan mahasiswa/i pengusaha yang ada di Asia Tenggara," pungkasnya.