BKPM Jaring Investasi Singapura 2,1 Miliar Dolar AS

:


Oleh Baheramsyah, Minggu, 6 Maret 2016 | 07:56 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 380


Jakarta, InfoPublik - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sukses menjaring investasi dari Singapura senilai 2,1 miliar dolar AS setelah menjadikan negara tersebut sebagai fokus pemasaran investasi di ASEAN.

Kepala BKPM Franky Sibarani menerangkan langkah-langkah pemasaran investasi yang dilakukan telah berhasil mengidentifikasi minat investasi dari berbagai sektor.

“Singapura merupakan salah satu negara terpenting yang menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia. Berdasarkan identifikasi tim pemasaran investasi BKPM wilayah Singapura, minat Investasi tersebut antara lain di sektor properti 200 juta dolar AS, sektor pertanian 1,5 miliar dolar AS, perkebunan 10 juta dolar AS," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (5/3).

Selain tiga sektor tersebut, lanjut dia investor Singapura juga berminat mengucurkan dana sebesar 100 juta dolar AS untuk kawasan industri serta infrastruktur teknologi informasi sebesar 300 juta dolar AS. Minat investasi tersebut diperoleh dari Singapore Investor Forum yang digelar kerjasama kantor perwakilan BKPM Singapura, Kedutaan Besar Republik Indonesia, Kadin Indonesia, Singapore Business Federation (SBF) dan International Enterprise (IE).

Sementara Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) Singapura Ricky Kusmayadi menyampaikan bahwa minat investasi yang berhasil digaet merupakan akumulasi dari minat yang disampaikan oleh lima perusahaan Singapura.

"Kami siap mengawal minat investasi tersebut hingga menjadi realisasi investasi," imbuhnya.

Sebelumnya dalam forum Singapore-Indonesia Business Forum, Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya dan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan hadir sebagai pembicara utama.

Dalam kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk Singapura menyampaikan berbagai terobosan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah RI termasuk di antaranya layanan izin investasi 3 jam, fokus pembangunan infrastruktur pemerintah serta peluang investasi lainnya.

Sedangkan Menko Polhukam memilih menyampaikan tiga aspek utama dalam investor menanamkan modalnya di Indonesia yang pertama prospek ekonomi, kemudian iklim investasi, serta stabilitas politik dan keamanan.