Kemperin Dorong Industri Olahan Gambir

:


Oleh R.M. Goenawan, Selasa, 23 Februari 2016 | 21:25 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 2K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian mendorong industri pengolahan gambir untuk meningkatkan nilai tambah industri. Pengembangan industri berbahan baku natural itu juga diharapkan mendongkrak pendapatan petani gambir.

Sumatera Barat merupakan sentra produksi gambir di Indonesia dan memasok komoditas ini ke pasar dunia. Setiap tahun, produksi gambir dari provinsi ini menembus 17.000 ton.

"Gambir punya potensi diolah lebih lanjut dan memasok ke banyak industri seperti kosmetik, farmasi, tekstil, cat, tinta dan penyamakan kulit. Tentu nilai tambahnya meningkat dibanding hanya dijual dalam bentuk mentah seperti selama ini," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Selasa (23/2).

Melalui Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Padang, Sumbar juga mengembangkan buah gambir untuk menjadi tinta pemilu, tinta stempel, pewarna tekstil, penyamakan kulit dan antoksidan yang alami.

Keunggulan stempel dan tinta dari gambir ini tahan rembes ketika digunakan pada media kertas. Produk ini telah dipakai di lingkungan Pemda Kabupaten Lima Puluh Kota. Untuk memacu pengolahan lebih lanjut, Kemperin berencana memfasilitasi pertemuan pemangku kepentingan pengolahan gambir antara lain pengusaha, asosiasi industri, perusahaan farmasi, kosmetik, hingga petani dan pemerintah daerah.

"Pertemuan ini diharapkan mengakselerasi pengembangan. Apalagi di Indonesia banyak beroperasi perusahaan farmasi dan kosmetik seperti Mustika Ratu, Sari Ayu Martha Tilaar, Kimia Farma, Kalbe Farma dan perusahaan multinasional seperti Unilever, L'Oreal, P&G, dan Johnson & Johnson," ujar Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemperin Harjanto.

Tokoh masyarakat Sumatera Barat Andrinof Chaniago mengatakan, pengembangan gambir diarahkan memperluas ragam produksi dan menumbuhkan industri antara serta hilir.

"Kita selama ini mengekspor gambir mentah ke Singapura, lalu oleh trader dibawa ke India untuk diolah menjadi bahan setengah jadi. Selanjutnya dikirim ke Eropa, memasok industri kosmetik, farmasi dan lain-lain," kata Andrinof yang merupakan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

Menurutnya, harga gambir di tingkat petani sebesar Rp 20.000 per kilogram, sedangkan industri kosmetik mengimpor gambir yang telah diolah oleh pabrikan luar negeri dengan harga Rp 1 juta per 1 miligram.