:
Oleh Baheramsyah, Selasa, 5 Januari 2016 | 15:33 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 439
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pertanian telah melakukan antisipasi anomali curah hujan disebabkan bencana La Nina yang diprediksi berlangsung awal tahun 2016.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hary Priyono menyebutkan telah menyiapkan kompensasi lahan pertanian yang rusak akibat banjir selama berlangsungnya La Nina. "Kami cadangkan agar daerah yang setelah banjir kita rehabilitasi untuk bisa ditanam kembali," Kata Hary Priyono, di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Selasa (5/1).
Hary mengaku pihaknya telah memetakan lahan pertanian yang rawan rusak akibat banjir bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). "Data itu yang kami gunakan untuk melakukan pencegahan dampak dari kebanjiran, sehingga kita bisa meminimalisirnya," kata Hary.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dijelaskan Hary, turut serta diajak dalam antisipasi La Nina. "Kita minta ke PUPR untuk pengerukan pendangkalan sungai supaya kapasitas tampung air jadi lebih banyak," katanya.
Selain itu, pompa air telah dibagikan kepada para petani untuk mengantisipasi saluran air yang tidak baik. "Pompa yang dulu kita kasih untuk membantu kekeringan, sekarang kita gerakkan untuk ke daerah banjir," katanya.