Kemenhub Ingatkan Maskapai Perlu Berhati-Hati Rekrut Pegawai

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 4 Januari 2016 | 23:17 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 311


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perhubungan mengingatkan pihak maskapai selaku penyedia jasa transportasi agar tidak sembarang dalam merekrut tenaga kerja, khususnya porter atau pembawa bagasi dan petugas keamanan.

Sebelum direkrut, maskapai haruslah mengecek latar belakang dari mereka terlebih dulu agar tidak menyalahgunakan pekerjaannya. Saat proses penerimaan pegawai harus hati-hati, background-nya dicek dan harus didalami.

“Pegawai harus mempunyai nalar tinggi jadi jangan sembarangan orang. Harus dilihat kemampuan dalam bekerja dan jangan main-main," ujar Direktur Keamanan Penerbangan Kemenhub, Muhammad Nasir di Jakarta, Senin (4/1) terkait kasus pembobolan bagasi milik penumpang yang dilakukan oleh oknum petugas keamanan dan porter salah satu maskapai nasional RI di Bandara Soekarno Hatta belum lama ini.

Nasir juga meyakinkan bahwa Kemenhub selaku regulator akan menindak setiap pelanggaran yang dilakukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Atas kejadian itu, kami melakukan proses-proses penegakkan hukum. Menhub sangat tegas. Bahkan izin penyelenggaraan sistem keamanannya bisa dicabut, atau pihak maskapai bisa mengontrak pihak ketiga lainnya," ujar Nasir dalam jumpa pers Evaluasi Terhadap Maskapai-Maskapai yang Melakukan Pelanggaran pada 2015 di Jakarta.

Menurut Nasir, kasus pembobolan bagasi milik penumpang oleh oknum petugas keamanan dan porter salah satu maskapai nasional RI di Bandara Soekarno Hatta bisa dikategorikan dalam kasus pidana, sebab kasus perusakan barang ini sudah menjadi masalah yang serius. Dalam hal pengawasan, jika tidak konsisten maskapai juga bisa dikenakan sanksi.

Sebelumnya, terkait hal ini, PT Angkasa Pura II (persero) selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno - Hatta, melalui Senior General Managernya, Zulfahmi menjelaskan, pembenahan penanganan bagasi dan keamanan di Bandara Soekarno Hatta dilakukan dengan cara diperketatnya keamanan melalui pemantauan CCTV selama 24 jam. 

"Kami berupaya agar bisa membantu maskapai dalam penanganan pembobolan bagasi, serta terus berkoordinasi dengan maskapai dan pihak ground handling untuk selalu menyamakan visi dalam meningkatkan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Masalah yang dihadapi penumpang pesawat di bandara merupakan tugas kami juga untuk mencari solusi,” jelas Zulfahmi.

Adapun peristiwa terakhir tertangkapnya oknum pembobol bagasi penumpang terjadi pada November 2015, di mana penangkapan ini juga merupakan hasil koordinasi antara unit pengamatan CCTV, Aviation Security Bandara dan Polres Bandara Soekarno-Hatta.