:
Oleh Putri, Senin, 4 Januari 2016 | 15:03 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 367
Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi Desember 2015 sebesar 0,96 persen. Dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK), seluruhnya mengalami inflasi yang tertinggi di Merauke 2,87 dan terendah Cirebon 0,27 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan inflasi pada Desember ini menjadi yang tertinggi sejak 2010. Sementara untuk inflasi tahun kalender (year on year) sebesar 3,35 persen dan menjadi yang terendah sejak 2010. "Jika dilihat dari kelompok pengeluaran, yang paling besar mempengaruhi inflasi yaitu kelompok bahan makanan yang mencapai 3,2 persen. Kemudian makanan, minuman, rokok, dan tembakau mencapai 0,50 persen," jelasnya, Senin (4/1).
Selain itu, lanjut Suryamin, inflasi juga dipicu dengan naiknya harga beras sebesar 0,59 persen, rokok filter 1,13 persen, rokok kretek 0,99 persen, sewa rumah 0,23 persen, dan tarif kereta apa sebesar 2,58 persen.
Sejumlah komoditas juga mengalami kenaikan harga seperti cabai merah naik menjadi 42,57 persen, kemudian bawang merah naik sebesar 36,25 persen. Daging ayam ras naik 6,21 persen dan cabai rawit naik sebesar 23,51 persen.
Lalu tarif angkutan udara pada Desember 2015 mengalami kenaikan harga sebesar 10,28 persen. Ini disebabkan meningkatnya permintaan karena liburan Natal dan Tahun Baru 2016.
"Bulan Desember kemarin kita ketahui ada arus mudik begitu besar, hampir menyamai Lebaran. Kedepannya agar Pemerintah jangan hanya fokus pada Lebaran saja tapi juga fokus pada pengendalian di akhir tahun," ungkapnya.